Headline

Setelah Diverifikasi, Calon Tetap Pengurus PWM DIY Sisakan 47 Nama, Rata-Rata Berusia Produktif

278
×

Setelah Diverifikasi, Calon Tetap Pengurus PWM DIY Sisakan 47 Nama, Rata-Rata Berusia Produktif

Sebarkan artikel ini
MUSWIL PWM DIY: Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata (kiri) bersama Ketua Panitia Pemilihan, Dede Haris Sumarno. (azam)

SLEMAN, ZonaJogja.Com – Musyawarah Wilayah PWM dan PWA DIY, hari ini resmi dibuka  Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqqurahman.

Siapa yang berpeluang menjadi ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah?

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui  siapa yang akan menjadi ketua.

“Siapa yang akan menjadi ketua PWM DIY, belum bisa diketahui. Baru akan diketahui besok Ahad,” kata Ketua Panitia Pemilihan, Dede Haris Sumarno kepada wartawan usai acara pembukaan di kampus Universitas Aisyiyah (UNISA) pagi tadi (18/2/2023).

Dede mengatakan, sebelumnya terdapat 107 nama. Lalu diseleksi sesuai tata tertib. Hasil seleksi menyisakan 60 nama.

“Ada lima nama yang menyatakan tidak bersedia dipilih,” terang Dede.

BACA JUGA: Samsung Galaxy Tab A7 Lite Wi-Fi, Gadget Perdana yang Pas untuk Si Kecil 

Namun, Dede tidak menyebutkan nama ke-lima kader Muhammadiyah yang tidak masuk dalam bursa pemilihan.

Selanjutnya, dilakukan verifikasi terhadap  60 nama. Hasilnya berkurang lagi menjadi 47 nama.

Nama-nama ini akan akan dipilih pada pemilihan Ahad (19/2/2023) besok. Dari jumlah itu, akan disaring lagi menjadi 13 orang.

Dede mengatakan, nama-nama yang muncul pada musyawarah kali ini kebanyakan usia produktif, antara 40-50 tahun.

Tiga belas nama itu akan bersidang. Menentukan ketua dan sekretaris. Nama yang mengantongi suara terbanyak belum tentu menjadi ketua atau sekretaris.

“Semuanya sangat tergantung pada hasil musyawarah,” ujarnya.

BACA JUGA: Musywil Muhammadiyah dan Aisyiyah Dibuka Pagi Ini, Agendanya Pilih Pimpinan

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqqurahman mengajak seluruh kader Muhammadiyah membangun pusat-pusat keunggulan di DIY.

Mulai bidang kesehatan, pendidikan, sosial hingga lembaga yang memberi manfaat bagi kepentingan ummat.

Agus mengajak semua kader Muhammadiyah menjadikan ibadah dan “bekerja” di persyarikatan menjadi penyelamat saat berakhirnya kehidupan di dunia.  (*)