YOGYKARTA, ZonaJogja.Com – Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharja menyambut baik gagasan penambahan toilet di kawasan Malioboro.
“Usulan yang bagus. Saya setuju,” kata Singgih saat dihubungi ZonaJogja.Com, hari ini (25/5/2023).
Alasannya, toilet di tempat destinasi wisata merupakan sarana pendukung yang harus terpenuhi.
Penyediaan toilet merupakan bentuk kongkret memberi pelayanan kepada masyarakat atau wisatawan.
Hanya, Singgih belum menjelaskan secara detil tentang angka penambahan toilet.
BERITA LAIN: Tempat Pipis di Malioboro Perlu Ditambah, Ini Alasannya
Ia mengatakan akan mengecek jumlah toilet di Malioboro. Termasuk melihat kondisinya.
Seperti diberitakan, Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengusulkan perlunya penambahan toilet.
Usulan tersebut juga didukung Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Aldy Fadhlil Dianto.
Pasalnya, ketersediaan toilet di kawasan Malioboro tidak sebanding dengan jumlah wisatawan domestik yang selalu memadati Malioboro.
Selama ini, ada dua titik toilet di Malioboro. Pertama berada di depan Gedung DPRD DIY. Kedua, dekat Tourist Information Center (TIC).
BERITA LAIN: Alhamdulillah, Kampung Wisata Purbayan Masuk 75 Besar ADWI Tingkat Nasional
Juga ada di terminal parkir Abu Bakar Ali dan Jalan Pasar Kembang. Sementara di depan Gedung Bank Indonesia juga ada toilet “istimewa”.
Toilet ini berada di bawah tanah. Terdapat 20 toilet. Terdiri 12 toilet untuk pria, 8 toilet untuk perempuan.
Ada yang model jongkok, ada juga model duduk. Bahkan, disediakan toilet khusus bagi penyandang disabilitas.
BERITA LAIN: Daging Sapi Terkena Lato-Lato Jangan Dikonsumsi, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Lantas, apa tanggapan dewan? Anggota Fraksi Partai Gerindra, Marwoto Hadi mengatakan setuju penambahan toilet di Malioboro.
Karena Malioboro memang kekurangan toilet.
“Saya setuju. Dengan catatan, perlu dilakukan feasibility study terlebih dulu,” kata wakil rakyat yang akrab disapa Wotok.
Misalnya berapa toilet yang harus dibangun. Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah wisatawan yang setiap harinya mengunjungi Malioboro.
Juga perlu studi tentang lokasi penempatan. Termasuk bentuk toilet.
“Jangan lupa. Malioboro itu kawasan strategis ruang. Sumbu imajiner. Bangunannya harus disesuaikan. Ora waton mbangun,” ujar Wotok. (*)
Singgih Raharja yang baru empat hari dilantik menjadi Penjabat Walikota ini akan melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait terkait usulan penambahan toilet. (*)