YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Perlukah toliet di kawasan Malioboro ditambah? Jawabnya: iya. Toilet di Malioboro masih harus ditambah.
Adalah Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Aldy Fadhlil Dianto yang menyatakan setuju bila toilet di sepanjang Jalan Malioboro ditambah.
“Saya setuju. Itu perlu,” kata Aldy kepada ZonaJogja.Com, hari ini (24/5/2023).
Alasannya, banyak wisatawan domestik maupun turis yang kebingungan mencari toilet saat hendak “ke belakang”.
Jikapun sudah ketemu, masih harus antri. Menunggu waktu lama. Aldy mengatakan, urusan “ke belakang” harus menjadi perhatian pemerintah kota Yogyakarta.
BERITA LAIN: Alhamdulillah, Kampung Wisata Purbayan Masuk 75 Besar ADWI Tingkat Nasional
“Sepertinya nggak penting. Terkesan sepele. Padahal, keberadaannya sangat dibutuhkan wisatawan,” kata Aldy memberi alasan.
Sekadar diketahui, toilet umum di Malioboro berada di lokasi berbeda. Yakni, depan Gedung DPRD DIY, dan barat Kantor Gubernur Kepatihan dekat Tourist Information Center (TIC).
Juga ada di terminal parkir Abu Bakar Ali dan Jalan Pasar Kembang. Sementara di ujung selatan, persisnya di depan Gedung Bank Indonesia juga ada toilet “istimewa”.
Toilet ini berada di bawah tanah. Terdapat 20 toilet. Terdiri 12 toilet untuk pria, 8 toilet untuk perempuan.
Ada yang model jongkok, ada juga model duduk. Bahkan, disediakan toilet khusus bagi penyandang disabilitas.
BERITA LAIN: Daging Sapi Terkena Lato-Lato Jangan Dikonsumsi, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Toilet yang diresmikan Januari 2018 ini bisa digunakan wisatawan atau warga.
Tapi keberadaan toilet itu tidak sebanding dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro. Apalagi saat hari Minggu atau libur panjang.
“Saya kira Pemkot Yogyakarta memang harus menambah toilet di kawasan Malioboro,” kata Aldy.
Selain menjadi sarana pariwisata, ketersediaan toilet juga untuk menjaga kenyamanan para wisatawan. (*)