YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Pemda DIY dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama-sama berkomitmen menangkal peredaran kabar hoaks di media sosial.
“Mari bersama-sama mengedukasi masyarakat mengkonsumsi berita bukan hoaks,” kata Sekda DIY, Beny Suharsono saat menerima pemimpin redaksi media online, anggota AMSI DIY di Kepatihan, siang tadi (6/6/2023).
Rombongan AMSI DIY yang hadir Ketua Dewan Pertimbangan, Drs Octo Lampito (KRJogja.com); Ketua AMSI DIY, Anton Wahyu Prihartono (HarianJogja.com).
Dewan Pengawas, Ribut Raharjo (TribunJogja.com) dan Putut Wiryawan (KoranBernas.Id); Azam Sauki Adham (ZonaJogja.Com); Rendy (SuaraJogja.Com); dan Amar Riyadi (TimesIndonesia.Com).
BERITA LAIN: Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan Ajukan Uji Materi, Ini Targetnya
Beny mengatakan, berita hoaks sangat merugikan. Tidak hanya bagi masyarakat.
Tapi, juga stakeholder yang sangat sensitif terhadap berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Itulah sebabnya, Pemda DIY membuka kerjasama dengan AMSI DIY untuk mendorong masyarakat mengkonsumsi berita yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Terutama informasi yang bersumber dari media online dan platform sosial media.
“Saat ini, kita tidak bisa menghalangi kecepatan berita sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Padahal, informasi yang dibaca belum tentu benar. Itulah sebabnya, Beny yang resmi menjadi sekda tanggal 22 Mei 2023 ini akan mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY menjalin kerjasama dengan AMSI DIY.
BERITA LAIN: Dispensasi Nikah di Kota Yogyakarta Meningkat, Ada Calon Pengantin yang Hamil Dulu
Selain media cetak dan elektronik, Pemda DIY juga akan mengoptimalkan kolaborasi dengan media siber bukan platform sosmed.
“Bentuk kerjasamanya apa, monggo bisa dikomunikasikan. Yang penting kegiatannya positif dan bermanfaat bagi pembangunan di DIY,” ujar Beny.
Anton Wahyu Prihartono menyatakan semua media online yang terwadahi dalam AMSI DIY siap berkolaborasi dengan Pemda DIY.
“Kami siap bekerjasama mewujudkan iklim penyebaran informasi yang benar, bisa percaya dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Anton. (*)