ZonaJogja.Com – Ternyata, informasi mengenai tema psikologi yang dipublikasikan di media tidak selalu tepat.
Media kadang menyampaikan beberapa miskonsepsi populer.
Misalnya amnesia retrograde total dapat terjadi melalui benturan di kepala, atau ada kekuatan paranormal seperti extra sensory perception (ESP).
“Miskonsepsi tersebut sering diulang-ulang, sehingga menimbulkan kesalahan asumsi,” kata Heru Astikasari Setya Murti SPsi MA saat menempuh ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi UGM (25/7/2023).
BERITA LAIN: Gandeng Karang Taruna, Pemkal Wirokerten Perkuat Sistem Informasi Desa, Ini yang Dilakukan
Astikasari dalam ujiannya mempertahankan disertasi Peran Berpikir Kritis dan Inhibisi Kognitif pada Miskonsepsi Psikologi.
Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen Between Subject Design dengan desain The Basic Randomized Design Comparing Two Treatments.
Astikasari mengungkapkan, kesalahan asumsi membuat setiap orang merasa mengetahui.
Mempercayai sebagai kebenaran karena terlihat seperti logis dan masuk akal.
Kondisi tersebut mengakibatkan beredarnya informasi yang tidak akurat. Lalu, menimbulkan terjadinya penyebaran miskonsepsi psikologi.
BERITA LAIN: Kare Ini Rasanya Enak Sekali, Bikin Ngeces !
Perkembangan media sosial membuat orang menyebarkan begitu saja informasi yang didapatkan.
Menyebarkannya tanpa mengecek kebenaran fakta. Media sosial justru menjadi sarana propaganda dan transisi informasi yang keliru.
“Karena itu, memahami paparan informasi tanpa disertai pemahaman yang tepat akan mengarahkan pada ketersesatan dan miskonsepsi,” ujar Asti, dosen Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. (*)