ZonaJogja.Com – Bakal ada musik gedhen di Yogyakarta. Acaranya diberi label Pentas Kreativitas Musik “Save Our Democracy”.
Event ini menampilkan aksi 15 grup musik beraliran cadas dari berbagai kota di Indonesia.
Yakni, Murder 27 (Thrash Metal), Horush (Death Metal), Right Way (Hard Rock), SFRJ (Grunge).
Brutus (Hardcore), Kramotak (Thrash Metal), Death Artery (Death Metal), Ready to Fight (Rock).
Propaganda (Thrash Metal), Demodex (Grunge), Abnormal Risk (Death Metal), Rotten Pig (Death Metal), NKO (Hardcore), LVPJR (Hardcore) dan Mati Enom (Black Metal).
BERITA LAIN:
- LSI Lakukan Survei 6-18 Januari, Prabowo-Gibran Kantongi 56,1 Persen
- JNE Raih 2 Penghargaan, Makin Semangat Bikin Pelanggan Bahagia
Grup-grup band ini akan tampil di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret tanggal 3 Februari 2024 pukul 16.00 – 24.00.
“Pentas ini sebagai ajang silaturahmi antar penikmat musik,” kata Ketua Panitia, Camel kepada wartawan, hari ini (27/1/2024).
Pentas Kreativitas Musik Save Our Democracy yang dipandu Dewo Brutality ini sekaligus menjadi event musik yang memberi informasi tentang pesta demokrasi. Dewo adalah MC legendaris musik metal.
Acara yang digelar di pusat keramaian Kota Yogyakarta ini juga memberi ruang bagi anak-anak muda dan para musisi yang memiliki potensi kreatif di dunia musik.
High voltage untuk mewadahi band band metal berbagai aliran yang akan digelar secara rutin di kawasan Malioboro.
Selain musisi, metalhead juga bergerak melalui mechandise yang akan diwadahi dalam stand boots di event high voltage.
“Kami ingin mengajak generasi muda melakukan kegiatan positif melalui musik,” kata Camel yang dikenal sebagai sesepuh metalhead Yogyakarta.
Pentas musik ini gratis alias tidak dipungut biaya. Semua bisa menonton sesuka hati.
BERITA LAIN:
- Pameran “Lepas Kala” di Museum Sonobudoyo, Lukisannya Menggali Ruang Gelap dalam Batin
- Anies Baswedan: Inshaallah, P3, Umatnya Bersama Kita Semua
Selama 8 jam di Plaza Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, para penikmat musik cadas bisa bersama-sama mendengar cabikan bass.
Menyaksikan atraksi main gitar listrik. Merasakan detak dentuman drum yang menggetarkan dada.
Juga menonton kebolehan para penyanyi melantunkan lagu-lagu enerjik di malam hari.
Camel mengatakan, event musik kali ini sekaligus mengayubagyo pelaksanaan pemilu 2024 yang tinggal menghitung hari.
“Itulah sebabnya, pentas kali ini mengusung tema demokrasi. Harapan kita semua, demokrasi tetap langgeng di Indonesia. Karena perbedaan pilihan politik tidak harus merusak pertemanan,” kata Camel. (*)