Headline

Aktivis Kampus Ingin Relawan Anies dan Ganjar Bersatu, Bergerak Selamatkan Demokrasi

302
×

Aktivis Kampus Ingin Relawan Anies dan Ganjar Bersatu, Bergerak Selamatkan Demokrasi

Sebarkan artikel ini
MENGKRITISI PEMILU 2024: Menghadirkan Ir KPH Adipati Bagas Pujilaksono W MT Lic Eng PhD, Teguh L TT (ketua Cabang GMKI Yogyakarta), dan Arahmayani (aktivis 98). Diskusi dipandu Yoyock Suryo. (azam/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com – Puluhan orang menghadiri diskusi yang digagas  Aliansi Rakyat Jogja Bersatu (ARJB).

Diselenggarakan di nDalem Soerjogoeritnan Jalan Siliran Lor 28 Panembahan, Yogyakarta (17/3/2024).

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Selain dihadiri aktivis Prodem Jogja, juga datang sejumlah relawan pasangan calon presiden nomor 3 dan paslon nomor 1.

Diskusi mengusung tema Agenda Kritis Pasca Pemilu 2024, Ke Mana Demokrasi Kita?

“Ada tiga narasumber yang kami hadirkan,” kata moderator,  Yoyock Suryo.

BERITA LAIN: INNSiDE Yogyakarta Gelar Lomba Fashion Show Busana Muslim, Siapa Juaranya?

Yakni, Ir KPH Adipati Bagas Pujilaksono W MT Lic Eng PhD, Teguh L TT (ketua Cabang GMKI Yogyakarta), dan Arahmayani (aktivis 98).

Bagas yang menjadi pemantik diskusi, mengungkapkan keprihatinan terhadap pelaksanaan pemilu 2024.

“Pemilu paling brutal dalam sejarah Indonesia,” kata Bagas.

Perjalanan demokrasi dari hulu sampai hilir sudah rusak. Bagas menilai pemilu kali ini dilakukukan dengan pendekatan kekuasaan.

Melakukan cara-cara tak demokratis untuk memenangkan paslon.

BERITA LAIN: Dukung OJK, ACC Gelar Literasi Keuangan Syariah

FORUM NGENTENI BUKOPOSO: Puluhan orang menghadiri diskusi yang digagas Aliansi Rakyat Jogja Bersatu (ARJB) di nDalem Soerjogoeritnan Jalan Siliran Lor 28 Panembahan, Yogyakarta. (azam/zonajogja.com)

Dimulai dengan gonjang ganjing di Mahkamah Konstitusi. Dilanjutkan keputusan MK langsung dieksekusi KPU tanpa didahuli mengubah undang undang.

Ditambah kemunculan survei untuk membangun opini.  Bukan survei yang dilakukan secara terbuka dan jujur.

Padahal, survei tidak boleh beropini. Akhirnya, manuver politik   yang  dilakukan justru mendzalimi demokrasi.

Bagas menyebut banyak sekali yang dikorbankan.

“Padahal, demokrasi bukan sekadar mencoblos pilihan.  Dari hulu sampai hilir harus demokratis,” kata Bagas yang mengaku sebagai pendukung kritis Jokowi pada Pemilu 2014.

Ketua Cabang GMKI Yogyakarta, Teguh LT mendukung rencana digulirkan hak angket di parlemen.

BERITA LAIN: Kurangi Produksi Gas Karbon, Bank Danamon Bantu Mesin Pencacah Sampah Organik

“Karena hak angket adalah edukasi politik bagi mahasiswa dan generasi muda. Ini bisa menjadi catatan sejarah yang bagus,” ujarnya.

Mahasiswa harus bersama-sama menyelamatkan demokrasi. Namun, Teguh melihat perjuangan mahasiswa sekarang tidak sekuat gerakan tahun 1998.

Aksi mahasiswa yang berhasil menumbangkan kekuasaan orde baru. Itulah sebabnya, Teguh mengajak mahasiswa se-Indonesia terus mengkritisi perilaku politik yang merusak demokrasi.

Teguh juga mengajak relawan paslon 1 dan 3 bisa bersatu menyelamatkan demokrasi di Indonesia.

Sementara aktivis 1998, Arahmayani prihatin menyaksikan  situasi perpolitikan sekarang.

“Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Mengerikan. Bisa ke sistem zaman orde baru,” kata Yani yang mengakup pernah dipenjara pada kekuasaan orde baru. (*)