ZonaJogja.Com – Calon presiden, Anies Rasyid Baswedan, Minggu (31/12/2023) sore menyambangi kediaman Herry Zudianto di kampung Golo, Umbulharjo.
Kedatangan Anies didampingi sejumlah tim nasional pemenangan Anies-Muhaimin.
Anies tiba di rumah walikota Yogyakarta periode 2001-2006 dan 2006-2011 sekitar pukul 15.30.
Kedatangan capres bernomor “satu” ini langsung disambut Herry Zudianto bersama Dyah Suminar, isterinya.
Anies mengenakan kemeja warna biru dongker. Sementara Herry dan Dyah sama-sama mengenakan busana batik.
BERITA LAIN:
- Relawan Bersihkan Kawasan Titik Nol, Sampah Tahun Ini Lebih Banyak
- Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud, Prajurit TNI Diperiksa Denpom Surakarta
Usai bersalaman dan berpelukan, Anies lantas menyapa Herry.
“Apa kabar kangmas?” sapa Anies dengan senyum khasnya.
“Alhamdulillah. Baik. Apa kabar adinda?” balas Herry.
“Alhamdulillah,” jawab Anies.
Keduanya lalu berjalan menuju pendopo yang berada di bagian belakang kompleks kediaman Herry.
Anies duduk di tengah diapit Herry dan Herman Dodi Isdarmadi. Mereka menghadap sekitar 50 orang yang mengikuti acara silaturahmi terbatas.
BERITA LAIN:
- Pemkab Kulon Progo Bangun JPO dan Fly Over, Perlintasan Sebidang Dikurangi
- Uji Kir Kendaraan Digratiskan, Berlaku Mulai 2 Januari 2024
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit, Anies menyampaikan informasi terkini tentang politik nasional dalam pemilihan presiden.
Setelah pertemuan, Anies kembali melanjutkan safari politik di Kota Yogyakarta.
Sebelum meninggalkan Rumah Golo, Anies bersama Herry Zudianto, Dyah Suminar beserta cucu berpose bersama.
Bahkan, Anies juga berpose dengan dua asisten rumah tangga kompleks Rumah Golo.
Selanjutnya, Herry dan Dyah mengantar Anies menuju mobil pribadi Kijang Inova di halaman rumah.
Apakah pertemuan ini merupakan dukungan Herry Zudianto untuk kemenangan Anies Rasyid Baswedan?
BERITA LAIN:
- Miliki 38 Profesor, UAD Urutan ke-2 PTMA se-Indonesia
- Ini Tarif Parkir Mobil dan Sepeda Motor di Kota Yogyakarta, Pengaduan Hubungi 081802704212
Ditanya seperti itu, owner Margaria Group dan HEHA ini mengiyakan.
“Betul. Pada pemilihan presiden 2024, saya mempercayakan memilih mas mas Anies sebagai kepala pelayan bangsa. Ini jauh lebih berat filosofi tanggung jawabnya daripada sebagai presiden. Apalagi penguasa,” kata Herry.
Bagi Herry, Anies bukanlah orang baru. Keduanya sudah lama saling mengenal.
Bahkan, Herry pernah menjadikan Anies sebagai konsultan pada pemilihan kepala daerah Kota Yogyakarta tahun 2006.
“Semoga Allah SWT memberi jalan kemudahan bagi rakkyat Indonesia menjadikan mas Anies sebagai presiden,” kata Herry. (*)