YOGYAKARTA – Sekitar 60 orang dari Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) Yogyakarta sekitar pukul 20.00 malam ini, turun jalan.
Lokasinya di perempatan Jalan Pajeksan. Mereka bukan berunjuk rasa, melainkan menggelar doa bersama.
Doa bersama agar wabah virus corona di Indonesia segera berakhir.
Acara ini diikuti anggota PPMAY dari berbagai agama. Mulai pemeluk agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.
Juga disaksikan sejumlah personil TNI dan Polri. Sodikin, perwakilan dari PPAMY mengungkapkan, doa bersama menjadi cara paling ampuh mengakhiri wabah virus corona.
BACA JUGA: Baznas Jamin Pengajuan Bantuan Tak Repotkan Warga yang Isoman
“Kita sudah sama-sama berusaha agar pandemi ini berakhir. Saatnya melengkapi usaha ini dengan doa. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan doa kita semua,” kata Sodikin dalam sambutan singkatnya.
Para peserta doa bersama berkumpul di Jalan Malioboro. Berdiri dengan formasi dua baris dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Peserta memakai masker. Membawa lilin. Sementara Sodikin yang mengenakan pakaian serba putih ini membawa bendera merah putih.
Doa bersama dimulai dari pemeluk agama Islam. Lalu disusul para pemeluk agama yang lain.
Sejak penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pengusaha yang menjalankan bisnis di Jalan Malioboro terkena dampak.
BACA JUGA: Kasus Positif di DIY Turun, 2.090 Pasien Dinyatakan Sembuh
Dagangan tidak laku. Pendapatan terus merosot. Sementara para pengusaha harus menanggung beban hidup ribuan pegawai.
Bila situasi ini tidak segera diatensi pemerintah daerah, usaha di sepanjang Jalan Ahmad Yani terancam bangkrut.
“Karena itu, malam ini kita berdoa bersama agar masa masa sulit ini segera berakhir. Kita bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari dengan normal seperti sediakala,” kata Sodikin.
Salah satu pernyataan yang disampaikan PPMAY adalah permintaan agar PPKM di Yogyakarta tidak lagi diperpanjang. (aza/asa)