BANTUL – Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengoptimalkan mahasiswa kuliah kerja nyata untuk pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa disebar di berbagai kecamatan se-DIY. Salah satunya Padukuhan Gayam, Kalurahan Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul.
Di lokasi KKN ini, UMBY menurunkan 10 mahasiswa. Pelaksanaan KKN tanggal 23 Juli hingga 27 Agustus 2021. Apa yang digarap? Mahasiswa memberi atensi terhadap pelaku usaha mikro kecil menangah (UMKM).
“Karena selama pandemi virus corona, pelaku usaha di Padukuhan Gayam drop,” terang Ketua Kelompok 78 KKN UMBY, Edy Kurniawan Nur.
Bentuk kegiatan ekonomi yang dilirik mahasiswa adalah produksi kerupuk. Usaha ini dikelola Subur Sayekti dan isterinya.
BACA JUGA: Mahasiswa UGM Teliti Tari Lengger Lanang yang Distigma Buruk, Ini Hasilnya
Sebelum terjadi wabah, usaha penjualan kerupuk laris-manis. Namun, sejak pandemi datang, volume penjualan menurun.
“Sampai hari ini belum pulih,” imbuh Ratna, mahasiswa yang lain.
Kondisi tersebut disampaikan mahasiswa kepada Dosen Pembimbing Lapangan Valentina Dyah Arum SPd MHum.
Langkah awal mengatasi kelesuan penjualan kerupuk karena terdampak pandemi adalah melakukan sarasehan ekonomi.
Diskusi mengundang Dosen UMBY, Lu’luil Maknun SPD Mpd yang biasa disapa Lulu. Selain menjadi dosen, Lulu juga mengelola bisnis konveksi.
BACA JUGA: Dukung Ketahanan Pangan, Mahasiswa UMBY Ajari Anak Muda Lakukan Budikdamber
Dalam sarasehan yang dilakukan secara online, Lulu menyampaikan kiat-kiat bisnis. Mulai strategi pengemasan, mencari pelanggan baru hingga menjual produk kepada pelanggan.
“Sekarang jamannya online. Pelaku UMKM mau tak mau harus memanfaatkan media online untuk promosi sekaligus menjual produk,” sarannya.
Lulu mengajak pelaku UMKM aktif berpromosi di sosial media. Misalnya facebook, instagram dan youtube.
Termasuk perlunya pengelolaan usaha secara profesional dengan menerapkan manajemen modern. Juga konsitensi menjaga cashflow tetap sehat. (adv/asa)