YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Berhati-hatilah. Semakin banyak penduduk Kota Yogyakarta terkena leptospirosis
Dinas Kesehatan merilis data, setidaknya terjadi 6 kasus leptospirosis pada bulan Juni 2022, 2 orang meninggal dunia.
Kasus itu merata dari Januari sampai Juni 2022. Lokasi kejadian di Pandeyan, Prawirodirjan dan Danurejan.
“Kasus yang meninggal rata-rata karena terlambat. Tidak mengetahui cara penanganan,” terang Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Endang Sri Rahayu kepada wartawan (18/7/2022).
Gejala awal leptospirosis adalah demam, pusing, nyeri otot pada betis dan kekuningan pada mata.
Sebelum muncul gejala ini, sangat mungkin ada aktivitas yang memungkinkan berinteraksi dengan air kencing tikus.
Misalnya pengelolaan sampah, kegiatan di sungai, selokan atau baru saja mengatasi genangan air.
Masyarakat sering merasakan seperti masuk angin. Tapi akhirnya tidak bisa diselamatkan.
“Biasanya gejala awal tidak menjadi perhatian. Kalau sakit segera ke fasilitas kesehatan karena ada penanda awal gejala,” terangnya.
BACA JUGA:
- Warga Karangturi Tolak Pembangunan SPBU, Ini Alasannya
- Bila Para Jurnalis Touring, Mata Lihat Kanan Kiri Cari Obyek Berita
- UMBY – KPID DIY Jalin Kerjasama, Targetnya Bermanfaat bagi Penyiaran
Leptospirosis juga bisa mengakibatkan gangguan pada ginjal. Jika ada tanda-tanda seperti tidak kencing lebih dari 6 jam dimungkinkan leptospirosis menyerang ginjal.
Memastikan terkena leptospiroris atau tidak, perlu segera periksa dan cuci darah.
Bagaimana agar tidak terkena leptospirosis? Leptospirosis disebabkan bakteri leptospira pada tikus.
Tapi tidak semua tikus membawa bakteri leptospira.
Bakteri leptospirosis masuk melalui bagian tubuh yang terbuka. Misalnya luka.
Bisa melalui mukosa mulut, hidung dan mata. Bakteri lalu berkembang biak dalam tubuh.
Masa inkubasi bakteri leptospirosis selama 2 sampai 7 hari.
Cara pencegahan, segera membersihkan diri dengan sabun jika melakukan aktivitas rentan interaksi dengan tikus.
Bila ada luka tubuh, sebaiknya ditutup. Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan maupun sepatu bot.
“Bila ada tikus mati di sekitar rumah, segera dikubur,” ujarnya.
(aza/asa)