PONOROGO, ZonaJogja.Com – Kuliner minuman di Kabupaten Ponorogo yang banyak disukai para wisatawan adalah es dawet Jabung.
Kuliner ini berasal dari Desa Jabung di Kecamatan Mlarak. Tempat ini memang terkenal dengan es dawet yang telah menjadi kuliner khas Ponorogo.
Es dawet Jabung dibuat dari tepung sagu dari pohon aren. Tepung diolah, lalu dibentuk cendol.
Penyajiannya ditambah tape ketan dan kuah santan kelapa mudah. Alhasil, minuman dengan campuran rasa manis dan gurih ini sangat menyegarkan.
Salah satu lokasi yang menjajakan es dawet Jabung adalah kawasan Jalan Ki Ageng Kutu, Siman.
BACA JUGA: Tunggu Keputusan Penjabat Walikota, Rusunawa Tower 1 Tegalrejo Dikembalikan jadi Hunian
Sepanjang jalan padat kendaraan ini di Kabupaten Ponorogo ini terdapat sederet warung yang menjual dawet Jabung.
Tapi, ada yang unik. Awal Januari 2023, wisatawan dari Lampung Sumatera mengujungi Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Setelah parkir kendaraan, rombongan wisatawan mampir di salah satu warung.
Lalu memesan sesuai selera. Ada yang pakai es, ada pula yang tidak. Ada yang pakai tape ketan, ada pula yang tidak.
Es dawet Jabung pun siap disajikan. Penjual menyodorkan mangkuk yang ditempatkan dalam lepek.
“Terimakasih,” kata pembeli sembari menerima mangkuk yang diberikan penjual.
BACA JUGA: Binatang Ini Bikin Sedih Satu Keluarga, Berikut Kisahnya
Namun, penjual menarik lagi lepek tempat mangkuk. Ia meminta pembeli hanya membawa mangkuk.
Melihatkan wajah tidak enak dan setengah bingung, pembeli mengiyakan permintaan penjual yang telah berusia sekitar 60 tahun.
Mengapa hanya mangkuk? Mengapa tidak sekalian lepek? Pertanyaan itu menjadi diskusi.
Setelah menceritakan kejadian tersebut kepada warga asli Ponorogo, ternyata ada penyebabnya.
Penyebabnya tak lain adalah mitos. Pembeli dilarang minum dawet dalam mangkuk yang ditempatkan dalam lepek.
Mengapa? Bila lepek diambil pembeli, pembeli harus menikahi si penjual dawet jabung. (*)
Komentar