ZonaJogja.Com – Mobile Screening Penjaringan Kesehatan (Mobscreen Penjarkes). Ini adalah aplikasi penjaringan kesehatan bagi pelajar.
Pelajar cukup menyampaikan informasi riwayat kesehatan melalui isian kuesioner.
Meliputi strengths and difficulties questionnaire (SDQ), riwayat keluarga, modalitas belajar, dan dominasi otak.
“Skrining untuk mengetahui deteksi dini ada dan tidaknya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada siswa,” terang Pengelola Program Anak Sekolah dan Remaja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Sri Lestari.
BERITA LAIN: Alumni Biologi UGM Terpilih jadi Senat Universitas Lampung
Aplikasi Mobscreen Penjarkes telah disempurnakan dengan fitur tambahan, seperti informasi penjadwalan minum tablet tambah darah secara mandiri bagi pelajar putri.
Juga ada skrining merokok usia 10-18 tahun, serta skrining jantung bawaan untuk siswa kelas 1 SD.
“Penggunaan aplikasi ini sangat membutuhkan dukungan orang tua, sekolah dan guru,”ujar Sri.
Selama tahun 2022, pelajar SD dan SMP yang telah mengisi Mobscreen Penjarkes sebanyak 37.293 dari 68.422 siswa.
BERITA LAIN: LPS dan Kejaksaan Makin Kompak Tangani Kejahatan Perbankan
Pada tahun 2023, siswa SD dan SMP yang melakukan screening Mobscreen Penjarkes sebanyak 13.000 orang
Sri berharap lebih banyak pelajar yang melakukan skrining kesehatan.
“Screening kesehatan wajib dilakukan siswa minimal satu tahun sekali untuk deteksi dini antisipasi penyakit kronis,”jelasnya. (*)