ZonaJogja.Com – Inilah orang asli Kotagede eksistensinya sudah menasional. Bahkan, tingkat dunia.
Namanya Muhammad Natsir Dabey. Populer dengan panggilan Natsir. Pria berambut gondrong ini adalah budayawan tulen asli Kotagede.
Berintegritas, dan konsisten menjaga idealisme berbudaya. Natsir yang tetap enerjik ini dikenal sebagai seorang fotografer.
Menggeluti dunia fotografi sejak tahun 1981. Sampai sekarang. Tak lagi terhitung berapa banyak foto yang diproduksi.
“Waduh, sudah nggak ingat,” ujar Natsir semberi menikmati teh nasgitel ala Kotagede.
BERITA LAIN: Dinkes Kota Yogyakarta Skrining Perokok Usia 10-18 Tahun
Jumlahnya bisa ribuan foto dengan berbagai momen dan tempat berbeda. Mulai kegiatan budaya, kesenian, kampung, event profesional, acara keluarga, foto pernikahan.
Kuliner, hingga foto-foto santai saat mengunjungi berbagai tempat wisata di Indonesia.
Namun, masyarakat mengenal Natsir sebagai seorang pegiat pelestari heritage Kotagede.
Foto-fotonya banyak menyuguhkan muatan sejarah. Terutama terkait obyek bangunan cagar budaya atau benda warisan budaya di kawasan Kotagede.
Itulah sebabnya, Natsir kerap diundang menjadi pembicara seminar dan diskusi sejarah.
Natsir juga sering dihadirkan sebagai narasumber dalam pelatihan fotografi di kalangan kampus atau komunitas.
“Hidup harus terus bergerak mengisi dunia agar memberi manfaat untuk alam,” katanya sembari menyulut rokok kesukaan.
Selain menjadi fotografer, Natsir juga bermusik. Ia adalah penggagas Pasar Keroncong Kotagede (PKK) yang kali pertama diselenggarakan tahun 2015.
Event tahunan ini mengambil lokasi di panggung Loring Pasar, Kotagede. Kata Natsir, Kotagede merupakan kampung keroncong di Daerah Istimewa Yogyakarta.
BERITA LAIN: Alumni Biologi UGM Terpilih jadi Senat Universitas Lampung
Pergelaran musik keroncong di Kotagede dimulai sekitar tahun 1930. Para musisi bukan menjadikan musik sebagai pekerjaan atau mencari pendapatan.
“Keroncong telah menjadi roh, menjadi sebagian gaya hidup warga Kotagede,” katanya.
Sebentar lagi memasuki akhir tahun. Saatnya kembali diselenggarakan Pasar Keroncong Kotagede.
Tahun ini merupakan even ke-sembilan. Rencananya, Pasar Keroncong Kotagede diselenggarakan mulai 14 Oktober 2023.
Natsir berharap, Pasar Keroncong Kotagede tahun ini semakin meriah.
Tak hanya membikin ramai Kotagede. Tapi, efek pergelaran musik keroncong juga memberi dampak secara ekonomi.
Natsir ingin memaksimalkan kolaborasi hiburan dengan kegiatan ekonomi. Pagelaran Pasar Keroncong Kotagede tak hanya menjadi tontonan gratis.
Tapi, juga bisa menjadi momen istimewa bagi pemberdayaan dan pengembangan para pelaku UMKM dari Kotagede. (*)