ZonaJogja.Com – Jumlah generasi Z di Indonesia saat ini mencapai 27,94 persen dari seluruh populasi penduduk.
Mereka adalah generasi berusia 8 hingga 23 tahun.
Hasil riset mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Annissa Reginasari SPsi MA menyebutkan, faktor kedekatan memainkan peran penting mendukung orang tua memantau anak menggunakan gadget.
“Orang tua perlu mengurangi intensitas dan durasi anak menggunakan gawai tersambung internet,” kata Annisa pada ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Psikologi UGM, 26 September lalu.
BERITA LAIN: LPS Sponsori The 46th Jazz Goes to Campus, Banjir Penyanyi Beken
Annisa menyampaikan materi penelitian di depan promotor Prof Dr Tina Afiatin MSi dan Ko-promotor Dr Bhina Patria.
Kata Annisa, kemampuan membangun kedekatan membantu orang tua mendapatkan informasi sukarela dari anak mengenai kegiata sehari-hari, termasuk aktivitas di dunia digital.
Orang tua juga perlu mengurangi konflik dengan anak, agar anak bisa membangun kepercayaan yang holistik kepada orang tua.
Secara terbuka bisa bercerita soal pengalaman daring dan luring. Anak bisa mempercayai orang tua karena merasa aman dan tidak dihakimi atas apapun yang diceritakan pada orang tua.
Kesukarelaan anak bercerita menjadi pertanda orang tua sukses membangun relasi berkualitas kepada anak.
BERITA LAIN: Catat, Tanggal 6-8 Oktober Ada Festival Angkringan di Plasa Ngasem
Annisa mengatakan, generasi Z dianggap paling mendominasi aktivitas di ruang siber media sosial.
Interaksi sosial di dunia siber bisa berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam mengakses materi pembelajaran dan literasi digital.
Namun, juga bisa menjadi ancaman bagi anak, seperti peluang menjadi korban iklan, spam, pelacakan informasi pribadi, dan terlibat pengunduhan materi ilegal.
Bahkan, kemungkinan terpapar konten pornografi dan perundungan siber.
“Karena itu, orang tua memiliki peran sangat penting dalam melakukan pemantauan aktivitas digital anak,” kata Annisa. (*)