ZonaJogja.Com – Pemantauan selama minggu ke-47, tidak ditemukan peningkatan kasus pneumonia secara signifikan di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan data sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR), sejak awal Januari sampai minggu ke-47, RSUD Yogyakarta mencatat 156 kasus pneumonia.
Di puskesmas, kasus paling banyak di Puskesmas Kotagede I. Angkanya 119 kasus.
Diikuti Puskesmas Mergangsan (95), dan Ngampilan (90).
BERITA LAIN:
- Perhatian ! Ada Perubahan Jadwal Seleksi Calon Anggota Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta
- 25 Seniman Pameran Bareng di Green Art Space, Memajang 79 Lukisan
“Jumlah kasus masih relatif sama dengan periode tahun 2022. Sehingga masih stabil,” terang Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah di Balaikota Timoho (8/12/2023).
Kebanyakan penderita pneumonia di Yogyakarta kategori sedang, sehingga tidak perlu rawat inap.
Sembuh dengan rawat jalan. Bagaimana mendeteksi pneumonia?
Gejala awal pneumonia adalah muncul ingus, batuk, demam dan nyeri menelan.
BERITA LAIN:
- Telkomsel Rombak Formasi Komisaris dan Direksi, Wishnutama Kusubandio Tetap Komisaris Utama
- 1.410 Lansia di Kota Yogyakarta Terima Bantuan Rp 400 Ribu dari ASLUM, Cek Daftar Penerima
Sedangkan ciri khas pneumonia adalah sesak napas atau napas pendek, karena sudah menyerang ke jaringan paru-paru.
Selain itu ada penarikan dinding dada untuk bernapas lebih banyak.
“Pencegahannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menggunakan masker karena pneumonia menyebar melalui droplet,” ujar Lana. (*)