ZonaJogja.Com – Calon walikota Yogyakarta, Afnan Hadikusumo menyatakan prihatin terhadap dua santri yang menjadi korban penusukan di Jalan Parangtritis, 23 Oktober lalu.
Tak hanya sedih. Afnan juga mengunjungi santri Pondok Pesantren Krapyak yang kini dalam perawatan di rumah sakit.
“Saya prihatin dengan peristiwa kekerasan terhadap dua santri,” ujar Afnan
Itulah sebabnya, Afnan menyatakan keamanan dan rasa aman warga, khususnya kaum muda dan santri yang menimba ilmu, menjadi prioritas utama bila terpilih menjadi walikota.
“Kejadian ini tidak boleh terulang di Kota Yogyakarta. Sebagai kota budaya dan pendidikan, Yogyakarta harus menjamin lingkungan yang aman dan kondusif bagi siapapun,” sambung Afnan.
BERITA LAIN: Tim Media Paslon 3 Dukung Penertiban APK, Rifqi Fauzi: Dukung Pilkada yang Kompetitif
Seperti diketahui, ada dua santri yang menjadi korban penusukan. Yakni, Shafiq F,19 tahun, warga Rembang, Jawa Tengah. Shafiq mengalami luka robek perut bagian kiri, harus menjalani 3 jahitan.
Shafiq juga mengalami luka memar pada bagian kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan balok dan kursi.
Korban kedua adalah bernama M Aufal, warga Pati, Jawa Tengah. Aufal mengalami luka pada bagian kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan benda keras.
Afnan lantas menyoroti isu peredaran minuman keras yang kerap menjadi pemicu permasalahan kriminalitas di kalangan anak muda.
BERITA LAIN: Siapkan GEMAS dan KILAU, PAS Ingin Setiap Anak di Kota Yogyakarta Selalu Sehat
Cucu Ki Bagus Hadikusumo ini menegaskan komitmennya menekan pengaruh negatif miras terhadap kondisi psikologis anak muda di Kota Yogyakarta.
Pasalnya, konsumi miras tidak hanya berbahaya bagi kesehatan. Tetapi juga meningkatkan potensi perilaku kriminal. Dan, merusak masa depan generasi muda.
Afnan setuju terhadap pemberantasan peredaran miras di wilayah Kota Yogyakarta.
“Ini adalah langkah preventif guna menciptakan lingkungan yang lebih aman,” katanya memberi alasan.
BERITA LAIN: Guardian Bangun Sanitasi dan Bagi-Bagi Sabun di Kulon Progo, Kadinas Kesehatan DIY Minta Program Dilanjutkan
Afnan mendorong kerjasama berkualitas antara masyarakat dan aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan di lingkungan publik.
“Keamanan harus menjadi tanggung jawab bersama. Mari bersama-sama menjadi Yogyakarta menjadi kota yang lebih aman dengan memberdayakan seluruh elemen masyarakat,” ajaknya.
Saat membezuk korban penusukan, Afnan menekankan pentingnya penanganan trauma secara komprehensif bagi para korban, agar dapat pulih secara fisik, tetapi juga psikologis.
Kesehatan mental korban kekerasan harus menjadi bagian dari solusi. Trauma yang diderita tidak dapat disembuhkan hanya dengan perawatan medis. (*)