Kronika

Dua Kabupaten di DIY jadi Sasaran Mandiri Sahabat Desa, 200 Keluarga Risiko Stunting Dirangkul

×

Dua Kabupaten di DIY jadi Sasaran Mandiri Sahabat Desa, 200 Keluarga Risiko Stunting Dirangkul

Sebarkan artikel ini
CSR: Melalui program Mandiri Sahabat Desa, Bank Mandiri menyentuh hati keluarga berisiko stunting di Yogyakarta, Palu, dan Papua dengan intervensi gizi selama enam bulan. Yakni, membagikan beras premium, telur, sayuran, dan protein hewani untuk ibu hamil dan balita. Fokus utamanya mengatasi stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis bagi anak sekolah (x/bankmandiri)

Gunungkidul, ZonaJogja.Com – Bank Mandiri terus  mendorong kesejahteraan masyarakat desa untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kini, Bank Mandiri melalui program Mandiri Sahabat Desa merangkul 200 keluarga risiko stunting yang tersebar di  empat kelurahan di Kabupaten Kulon Progo, dan dua kelurahan di Kabupaten Gunung Kidul.

Program ini merupakan bagian kontribusi Bank Mandiri mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang diinisiasi  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Kerjasama ini juga bagian dukungan terhadap aspirasi Asta Cita Presiden Prabowo dalam pembangunan sumber daya manusia unggul sejak dini.

BERITA LAIN: Sama Sama jadi Wakil Ketua Dewan, Budi Waljiman dan Yeti Wulandari Rayakan Pernikahan Perak

Mandiri Sahabat Desa dirancang khusus untuk peningkatan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lain bagi penduduk desa.

Outputnya, program Mandiri Sahabat Desa mendukung terciptanya kemajuan dan pembangunan desa. Desa menjadi wilayah kompetitif dan sejahtera bagi masyarakat.

Vice President Bank Mandiri Area Yogyakarta, Evi Martiani menyatakan program Mandiri Sahabat Desa berlangsung selama enam bulan.

Mencakup intervensi gizi dan non-gizi dengan memberi paket makanan bergizi mingguan. Bank bersandi saham BMRI ini menyalurkan beras premium, telur, sayuran, serta protein hewani kepada ibu hamil dan anak-anak usia di bawah dua tahun.

BERITA LAIN: Meningkat, Ancaman terhadap Pemeriksa Fakta, Koalisi Cek Fakta Temui Dewan Pers

“Mandiri Sahabat Desa bukan sekadar program bantuan yang berfokus pada aspek ekonomi dan pendidikan. Namun memiliki fokus pada aspek penanggulangan prevalensi stunting dengan strategi jangka panjang yang menyasar fase krusial seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk membangun generasi sehat dan produktif sejak dini,” ungkap Evi kepada wartawan (8/6/2025).

Inisiatif tersebut sekaligus menjadi penajaman dan pelengkap Program Makan Bergizi Gratis yang fokus pada anak sekolah berusia 6 hingga 12 tahun.

Memastikan penyaluran tepat sasaran, program penanggulangan prevalensi stunting, Bank Mandiri menggandeng relawan BKKBN sebagai pendamping keluarga yang  akan melakukan pemantauan dan edukasi gizi kepada para penerima manfaat.

Program yang memberi akses terhadap layanan kesehatan ini juga menyisipkan edukasi pengelolaan keuangan kepada para peserta. Edukasi ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi finansial masyarakat desa.

BERITA LAIN: Top Markotop ! Tim Futsal UAD Raih Treble Winner 2025

Mandiri Sahabat Desa  yang merupakan bagian komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), juga telah mengatensi 200 keluarga rawan stunting di Kabupaten Keerom, Papua; dan 200 keluarga rawan stunting lagi Kota Palu, Sulawesi Tengah

Evi mengatakan, Bank Mandiri kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

Ke depan, Bank Mandiri  akan memperluas program  Mandiri Sahabat Desa ke wilayah rawan stunting  lain melalui pola kolaborasi dengan BKKBN. (*)

250