MAGELANG – Aktivitas Gunung Merapi pada 12 Agustus pukul 00.00 – 06.00 betul-betul komplit.
Terjadi awan panas guguran selama 4 kali dengan amplitudo 19 – 67 mm, durasi 110 – 232 detik.
Lalu, terjadi 71 guguran dengan amplitudo 3-40 mm, durasi 13 -154 detik. Juga ada hembusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 4 mm, durasi 11 detik.
Sedangkan low frekuensi 1 kali dengan amplitudo 75 mm, durasi 28 detik. Gempa hybrid atau fase banyak sebanyak 21 kali. Amplitudo 3-16 mm, S-P 0.3-0.5 detik, durasi 3-5 detik.
Vulkanik Dangkal terjadi 9 kali dengan amplitudo 15-75 mm, durasi 4-10 detik. Alat pemantauan juga mendeteksi tektonik jauh dengan amlitudo 17 mm, durasi 110 detik.
BACA JUGA: Gandeng Dompet Dhuafa, Danamon Dirikan Rumah Sakit Darurat
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta juga merekam asap kawah yang teramati berwarna putih. Intensitas tebal dengan ketinggian 100 meter di atas puncak kawah.
Sedangkan 4 kali awan panas guguran dimuntahkan dengan jarak luncur 1.800-3.000 meter ke arah barat daya.
Lalu, guguran lava pijar sebanyak 12 kali dengan jarak luncur 500 – 1.800 meter ke arah barat daya.
BPPTKG mengingatkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
BACA JUGA: Kasus Positif di DIY Naik Lagi, Pasien Sembuh Bertambah Banyak
Lontaran material vulkanik bisa menjangkau radius 3 kilometer bila terjadi erupsi eksplosif. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. (aza/asa)