BANTUL – Bulan Mei hingga September 2021 merupakan puncak penyu bertelur. Air pantai yang melandai dipastikan banyak penyu mendarat di pantai untuk bertelur.
“Dalam setahun bisa ditemukan 30 hingga 70 sarang penyu. Setiap sarang terdapat sekitar 100 telur,“ kata Ketua Kelompok Konservasi Penyu Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Subagio.
Pada musim telur kali ini, pegiat konservasi penyu Goa Cemara menemukan 39 sarang penyu.
Hingga 4 September lalu, tiga sarang belum menetas. Telur tidak menetas karena kelembaban tanah terlalu tinggi.
Namun secara umum, prosentase keberhasilan konservasi penyu tahun ini sekitar 80 persen.
BACA JUGA: Warga Muja Muju Kelola Gang Kampung jadi Sentra Tanaman Strawberry
“Telur dari sarang yang kami temukan berhasil ditetaskan. Selanjutnya 10 hari kemudian tukik (anak penyu, red) dilepaskan ke laut,” terang Subagio (4/9/2021).
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Hj Emi Masruroh Halim SPd mengapresiasi Kelompok Konservasi Penyu Goa Cemara ikut menjaga kelestarian alam dan ekosistem laut.
“Konservasi penyu ini sangat cocok untuk media edukasi pelestarian alam,” kata Emi.
Pelestarian penyu sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan rantai makanan di laut.
Sehingga ketersediaan ikan di laut selalu ada.
“Saya mengajak masyarakat menjaga kebersihan pantai agar pengunjung merasa nyaman menikmati pantai,“ lanjutnya. (*/asa)