YOGYAKARTA – Waktu lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta akan ditingkatkan. Harapannya berdampak terhadap volume belanja wisata, sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Mengetahui lama tinggal wisatawan bisa jadi indikasi tingkat kepuasan wisatawan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko dalam Focus Group Discussion tentang Kajian Analisis Lama Tinggal Wisatawan di Hotel Boutique Yogyakarta (19/10/2021).
Lama tinggal wisatawan tahun 2019 mencapai 2,08 hari. Tahun 2020 turun menjadi 1,63 hari karena pandemi COVID-19.
Sementara pada September 2021, lama tinggal wisatawan turun lagi menjadi 1,33 hari.
BACA JUGA: Mau Gunakan Pinjol? Cek Dulu di Daftar Resmi Otoritas Jasa Keuangan
Wahyu berharap hingga akhir tahun 2021, lama tinggal wisatawan dapat ditingkatkan.
“Mari sama-sama mencari formulasi untuk memperkuat kualitas destinasi, industri dan kelembagaan kepariwisataan Kota Yogyakarta,” ajak Wahyu.
Walikota Haryadi Suyuti meminta fokus membahas strategi lama tinggal wisatawan.
Haryadi mengingatkan, length of stay wisatawan harus diikuti spending money.
“Agar ekonomi masyarakat dapat berjalan, arahkan wisatawan berkonsumsi belanja wisata,“ saran Walikota.
BACA JUGA: Siap Siap, Masuk Pasar Tradisional Harus Lolos QR Code Peduli Lindungi
Kata Haryadi, sektor pariwisata harus memenuhi what to see, what to eat dan what to buy.
Perlu diterbitkan buku panduan di Kota Yogyakarta yang memuat what to see, what to eat dan what to buy.
Pada pengarahannya, Walikota menyinggung PPKM di Kota Yogyakarta yang turun menjadi level dua.
Haryadi menegaskan, Pemkot Yogyakarta tetap menjaga kualitas protokol kesehatan.
Ia mengatakan, ukuran penurunan level PPKM adalah tingkat vaksinasi. Sementara Kota Yogyakarta sudah deklarasi tuntas vaksinasi, pelaksanaan protokol kesehatan dan mobilitas penduduk. (*/asa)