SLEMAN, ZonaJogja.Com – Mengenali gagal jantung, tidak bisa hanya berdasarkan satu gejala. Ada faktor lain yang harus diketahui.
“Tidak bisa tiba-tiba. Orang dengan keluhan sesak dan bengkak pada kaki belum bisa dikatakan mengalami gagal jantung,” terang dr Humaera dalam talkshow ‘Tik Talk Episode 17: Poliklinik Bisma: Layanan Gagal Jantung Terintegrasi’ melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM (1/11/2021).
Humaera mengatakan, sesak nafas, kaki bengkak, perut kembung, dan kondisi mudah lelah adalah gejala gagal jantung.
Namun, gejala tersebut belum cukup untuk memvonis pasien menderita gagal jantung.
Masih perlu pemeriksaan fisik dan penunjang lebih lanjut. Seperti pemeriksaan irama jantung, pemeriksaan bentuk dan kondisi jantung dan paru-paru, serta pemeriksaan kinerja jantung.
BACA JUGA: ASKOT PSSI Kota Yogyakarta Gelar Turnamen, Juga Ada Trofeo Sepak Bola Wanita
“Gagal jantung itu adalah penyakit komplikasi dari penyakit jantung,” ujarnya seperti dilansir ugm.ac.id.
Agar tidak mengalami gagal jantung, ada tips yang bisa dilakukan. Yakni, makan secara teratur, jangan terlalu sering mengonsumsi makanan instan dan junkfood, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak minum air putih, menghindari stress, dan olah raga rutin.
Sesekali perlu screening jantung. Kata Humaera, gagal jantung tidak hanya akibat pola hidup yang tidak baik. Tetapi juga karena faktor genetik.
“Dengan dilakukan screening, dapat diketahui apakah ada kelainan pada jantung,” jelasnya.
Bahkan, pasien yang mengalami gagal jantung disarankan vaksinasi influenza dan pneumonia. Karena influenza dapat memperparah gagal jantung. (*/asa)