Kesehatan

Ini Pesan Profesor Wasito, Peneliti Virus Corona Sejak 1988

268
×

Ini Pesan Profesor Wasito, Peneliti Virus Corona Sejak 1988

Sebarkan artikel ini
UGM (ninik/zonajogja.com)

SLEMAN, ZonaJogja.Com – Ini pandangan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof drh R Wasito MSc PhD tentang COVID-19. Wasito mengatakan COVID-19 terus mengalami mutasi.

“Sehingga memunculkan varian baru seperti varian Delta dan Omicron,” kata Wasito  pada webinar bertema Merdeka Covid-19 yang diselenggarakan Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM (30/11/2021).

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Mutasi virus bisa terjadi pada semua negara yang pernah terdeteksi COVID-19. Virus yang berasal dari kelelawar sudah mengalami ribuan mutasi dalam tubuh kelelawar.

Lalu, menulari manusia. Sekarang, menular antar manusia. Saat ini  masih dicari faktor terjadinya mutasi berulang sampai beribu kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar.

“Tapi tidak semua kelelawar memiliki corona,” jelasnya seperti dikutip ugm.ac.id

BACA JUGA: Alhamdulillah, Kasus Stunting di Kota Yogyakarta Makin Turun

Berbeda dengan penelitian coronavirus pada hewan ternak besar, unggas dan hewan kecil tahun 1988. Awalnya, virus ini tidak menulari manusia. Namun, setelah mengalami banyak mutasi di kelelawar, akhirnya bisa menulari manusia.

Gejala hewan yang terinfeksi coronavirus adalah serangan saluran pernafasan. Tetapi tidak sedikit yang menyerang saluran pencernaan.

Sementara gejala manusia terpapar COVID -19 adalah batuk dan pilek hingga gangguan pernafasan. Ia menduga virus corona menyerang saluran pencernaan dengan munculnya diare akut.

“Sekarang ini lewat pernafasan. Namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama,” ujarnya.

Sejak meneliti corona virus pada hewan 33 tahun lalu, Wasito menyebutkan ukuran virus  sangat kecil. Yakni 0,1 mikron, sehingga bisa menembus masker yang dipakai manusia.

Ia menyarankan tetap menjaga jarak minimal 2 meter agar tidak tertular.

“Percuma jika memakai masker tapi jarak masih berdekatan dan bersentuhan,” sambungnya.

Selain itu, kemampuan penetrasi virus COVID-19 sangat tinggi pada kondisi tubuh yang mengalami kepanikan.

(*/asa)