YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Mengapa dan ada apa Alun-alun Utara Yogyakarta ditutup? Pertanyaan ini mengemuka saat Raja Kraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X menerima para seniman.
Pertemuan berlangsung di Kraton Kilen, Sabtu, 2 Juli 2022. Acara yang juga dihadiri GKR Hemas ini berdiskusi mengenai berbagai persoalan tentang kesenian dan kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada video Youtube yang diunggah Kuss Indarto, hari ini (3/7/2022), Butet Kertarajasa menanyakan penutupan Alun-alun Utara.
“Ini jadi grundelan. Ning ora wanti takon? Saya nekat berani tanya. Saya nyuwun perso Ngarsa Dalem, kok Alun-Alun Lor dipageri?” tanya Butet yang duduk di sebelah Sultan.
Tak lama setelah menyimak kata-kata Butet, Sultan langsung mengambil mic yang berada di meja.
“Iki malam pertanyaan sing abot,” kata Sultan.
Kepada para seniman, Sultan yang mengenakan kemeja batik motif garis ini mengatakan tidak akan menjawab yang semestinya.
“Saya mengatakan dalam pertemuan terakhir dengan kepala dinas. Mbok tulung kalau bicara budaya, mbok diamati. Wong Jowo kuwi ngomong, dan bekerja bisa bekerja dengan pemahaman simbolik,” beber Sultan.
BACA JUGA:
- Kalahkan Persib, Siapa Lawan PSS? Borneo FC atau PSM Makasar?
- Ngabean Parfum Rilis Premium Series, Baunya Bikin Melayang
- NOAH Rilis Musik Video “Di Atas Normal”, Kolaborasi dengan 9 Komedian
Sultan meminta apa yang dilakukan Kraton Yogyakarta diamati. Misalnya, mengapa beteng dibangun lagi? Mengapa Alun-Alun Utara ditutup? Mengapa rumput diganti pasir?
Raja yang juga gubernur DIY ini tidak menjawab secara detil pertanyaan-pertanyaan itu. Ia meyakini masyarakat sudah mengetahui.
Sebelumnya, pada pertemuan dengan para seniman yang berakhir sekitar pukul 22.30, GKR Hemas menandaskan yang mengawal budaya di DIY bukan gubernur.
“Tapi, raja. Setuju tidak?” tanya Hemas kepada para seniman.
Hemas berharap pertemuan dengan para seniman bisa dilanjutkan. Salah satu agendanya adalah menguatkan budaya di DIY dengan membangun kreativitas yang difasilitasi pemerintah daerah.
(aza/asa)