GUNUNGKIDUL, ZonaJogja.Com – Aksi sosial organisasi ini layak diacungi jempol. Sejak didirikan tiga tahun lalu hingga sekarang, konsisten melakukan kegiatan kemanusiaan.
Organisasi ini bernama Manunggaling Kawula Tancep (MKT) Sedulur Saklawase.
Anggotanya adalah penduduk Desa Tancep, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul
Kelahiran MKT diinisiasi sejumlah warga yang menginginkan wadah kegiatan sosial.
Setelah disepakati, lahirlah Manunggaling Kawula Tancep (MKT) Sedulur Saklawase.
Aksi paguyuban ini layak diapresiasi. Sudah puluhan kali menyelenggarakan bakti sosial di wilayah Kapanewon Ngawen.
BACA JUGA: FTI UMBY Gelar Bootcamp Kelas Android Programmer, Jadi Pilot Project Sekolah Beta
Kegiatan berupa atensi terhadap penduduk yang membutuhkan pertolongan. Itulah sebabnya, program MKT Sedulur Saklawase lebih banyak difokuskan memberi perhatian terhadap warga dhuafa.
“Saya salut dengan perjuangan dan kegigihan teman-temam MKT dalam memberi perhatian terhadap masyarakat,” kata Kriwil, salah satu anggota MKT yang sehari-harinya membuka usaha angkringan di Kemantren Kraton, Yogyakarta.
Bahkan, tidak sedikit penduduk yang terharu dan menangis karena diperhatikan oleh aktivis Manunggaling Kawula Tancep.
Lantas, dari mana dana untuk melakukan aksi sosial? Sumbernya banyak. Antara lain “bantingan” para anggota MKT.
BACA JUGA: Embung Langensari, Tempat Lomba Mancing yang Asyik di Kota Yogyakarta
Tidak ada ketentuan mengenai besar sumbangan. Yang penting dana yang dikeluarkan didasari keikhlasan dan niat membantu sesama.
Paguyuban ini juga sering dibantu para dermawan. Setelah itu, pengurus paguyuban menggelar pertemuan.
Agenda rapat adalah terkait pengalokasian pemanfaatan dana bantuan kepada masyarakat.
Bantuan para dermawan yang dipercayakan kepada MKT, diwujudkan berupa barang atau sembako. (*)
