BANTUL, ZonaJogja.Com – Kebon Empring, wisata kuliner di Dusun Bintaran Wetan, Bantaran Wetan, Srimulyo, Kapanewon Piyungan, sementara tidak dapat dikunjungi.
Sebagian tempat wisata yang berumur sekitar 6 tahun ini tenggelam. Terutama spot-spot selfie yang berada di pinggir Kali Gawe.
Sejak Kamis sore hingga menjelang Jumat (3/2/2023) dini hari, aliran Kali Gawe meluap.
Hujan deras yang tidak berhenti sejak Kamis siang membuat permukaan air naik. Debit air meningkat.
Akibatnya, air menggenangi kawasan Kebon Empring. Ketinggian air yang menggenai warung hingga setengah meter.
Para pedagang langsung mengamankan warung masing-masing. Ada yang mengambil batu berukuran besar.
BACA JUGA: AMSI Raih Penghargaan, Menkes Ingin Kolaborasi Dilanjutkan
Batu ini ditempatkan di meja. Harapannya, agar meja tidak terseret air. Juga banyak pedagang yang menyelamatkan barang-barang yang ditinggal di warung.
Kabar meluapnya Kali Gawe terdengar Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD DIY, Amir Syarifuddin.
Berangkat dari kediamannya di Kotegede, Amir langsung bergegas menuju Kebon Empring.
Sesampai di lokasi, Amir memantau kondisi tempat wisata yang berdiri pasca badai Cempaka tahun 2017.
Amir didampingi sejumlah pengurus wisata. Berdiri tak jauh dari pinggir Kali Gawe, Amir intens memantau kondisi.
Politisi yang dikenal memasyarakat ini juga memantau perkembangan kondisi cuaca melalui perangkat HT.
BACA JUGA: IFC Sukses Gelar January Board Meeting 2023, Targetnya Fashion Indonesia Mendunia
“Saya ingin memastikan, warga yang tinggal di sekitar sini dalam kondisi aman,” kata Amir.
Amir berada di tempat ini hingga pukul 22.00. Hingga menjelang Jumat dini hari, intensitas hujan mulai berkurang.
Ketinggian air Kali Gawe terus menyusut. Pagi tadi, jurnalis ZonaJogja.Com berada di lokasi.
Kondisi Kebon Empring tampak semrawut. Bangunan rumah yang dibuat dari bambu tampak kotor. Dipenuhi lumpur.
Bahkan, ada yang rusak. Lantai mushola yang berada di pinggir sungai juga dipenuhi lumpur.
“Pagi ini, kami kerja bakti,” kata Titik, pengurus wisata. (*)