Tutup
Hiburan

Bidik Anak Anak Muda, Caleg Partai Golkar Bikin Film, Judulnya: Tahu Gibran?

312
×

Bidik Anak Anak Muda, Caleg Partai Golkar Bikin Film, Judulnya: Tahu Gibran?

Sebarkan artikel ini
BEDA: Setiya melakukan kampanye dengan memproduksi film bersama Arifin Notonegoro. (ist)

ZonaJogja.Com – Setiya, calon anggota DPR RI daerah pemilihan DIY ini menyuguhkan kampanye dengan gaya beda.

Setiya yang maju melalui Partai Golkar ini mendekati calon pemilih dengan cara tidak biasa.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Ia membuat film pendek berjudul Tahu Gibran The Series.

Film ini mengisahkan kehidupan keluarga sederhana yang memiliki cita-cita tinggi.

“Ini film fiktif tentang sosok bernama Gibran. Seorang mahasiswa dari orang tua petani di salah satu desa di Yogyakarta,” kata Setiya pada acara screening film Tahu Gibran The Series di Sleman Creative Space (16/12/2023).

BERITA LAIN:

Setiya didampingi Arifin Notonegoro, anak muda yang dipercaya menjadi sutradara film.

Melalui film ini, Setiya ingin menjalin komunikasi dengan 2,8 juta calon pemilih di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia mengajak dialog dengan para calon pemilih, terutama anak-anak generasi-z, melalui pesan yang disampaikan dalam kisah film Tahu Gibran The Series.

Film ini terdiri tujuh episode. Menyuguhkan cerita tentang gambaran  masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari.

BERITA LAIN:

Mulai  perjuangan orang tua membiayai sekolah anak-anaknya, mahalnya bibit tanaman pangan di pedesaan, sampai realitas para lulusan sekolah yang  kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Setiya lantas menerangkan judul Tahu Gibran yang berakhir dengan tanda tanya.

Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya. Kalimat tanya diajukan  mereka yang ingin mendengar, mau tahu.

Bukan orang yang ingin memberi tahu, apalagi sok tahu. Kalimat tanya juga bukan perintah, apalagi umpatan!

Mini series “Tahu Gibran?” menggunakan tanda tanya, karena memang mengajak supaya tahu.

BERITA LAIN:

MENONTON PESAN: Setiya (rompi kuning) bersama anak-anak muda. (ist)

Lantas, apa realitas dibalik Gibran?

“Mungkin ada yang sudah tahu. Namun, tentu saja banyak yang belum tahu. Terlebih Gibran dalam mini series ini tentu berbeda sama sekali dengan Gibran yang lain,” kata Setiya.

Sutradara Arifin Notonegoro menambahkan kata “tahu” dipilih sebagai narasi.

Ia juga menyebitkan, “tahu” merupakan makanan berbahan kedelai.

BERITA LAIN:

Tahu adalah makanan yang tidak saja sehat dikonsumsi, melainkan juga sehat untuk menggerakkan ekonomi rakyat melalui UMKM.

“Film ini menjadi laboratorium bagi saya kembali belajar dengan masyarakat,” ujar Arifin.

Film ini diproduksi selama dua bulan. Penggarapannya melibatkan sebanyak 20 orang.

Pada sesi pertama ini, Tahu Gibran akan ditayangkan secara berkala di kanal Youtube.

Setiya dan Arifin merilis langsung tujuh episode dengan durasi setiap film selama lima menit. (*)