Kesehatan

STIKES AKBIDYO Kumpulkan Puluhan Kader Kesehatan, Dilatih Atasi Ibu Hamil Stres

385
×

STIKES AKBIDYO Kumpulkan Puluhan Kader Kesehatan, Dilatih Atasi Ibu Hamil Stres

Sebarkan artikel ini
ATASI STRES: Para kader kesehatan memiliki posisi sangat penting. Mereka perlu dibekali ilmu untuk menangani ibu hamil yang mengalami stres. (ist)

ZonaJogja.Com – Perhatian. Stres pada ibu hamil dapat pemicu kelahiran prematur.

Juga mengakibatkan kasus melahirkan bayi dengan berat tidak ideal.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

“Banyak penelitian menyebutkan stres pada ibu hamil dapat mengakibatkan bayi prematur hingga berat bayi rendah,” kata  Dosen STIKES AKBIDYO, Istri Bartini  SSiT MPH pada program pengabdian kepada masyarakat di Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul (15/12/2023).

Program pengabdian kepada masyarakat  membahas kesehatan mental pada ibu hamil dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), dan kesehatan mental pada lansia.

BERITA LAIN:

PELATIHAN: STIKES AKBIDYO melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul. (ist)

Pertemuan ini sekaligus diselenggarakan praktik kerja lapangan bersama kader kesehatan.

Pelatihan kader dibuka Kasi Sosial Kalurahan Panggungharjo, Hosni Bimo AMD.

Diikuti 60 kader kesehatan dari 14 dusun di Kalurahan Panggungharjo.

Selain Istri Bartini, STIKES AKBIDYO juga menurunkan  Kiki Kurnia Pratiwi SPsi MSi, Tri Ariyani SsiT MM, dan Pri Hastuti  SSiT MKeb (koordinator).

Istri mengatakan, para kader kesehatan memiliki posisi sangat penting.

Itulah sebabnya, mereka perlu dibekali ilmu untuk menangani  ibu hamil yang mengalami stres.

BERITA LAIN:

Para kader juga harus memberi edukasi para ibu hamil agar bisa mengetahui sekaligus mengatasi stres.

Sementara Pri Hastuti SSiT MKeb mengatakan  warga lanjut usia harus tetap produktif, sehat dan bahagia.

“Salah satu upaya untuk menjaga lansia tetap sehat adalah perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga pola makan, olahraga sesuai kebutuhan, istirahat, serta cek kesehatan rutin,” saran Hastuti.

Secara mental, lansia juga perlu diberi support system melalui penguatan secara emosional, dukungan, dan perhatian keluarga agar kualitas hidupnya tetap terjaga. (*)