Headline

Dimulai, Prosesi Dhaup Ageng BPH Kusumo Kuntonugroho – Laily Annia Kusumastuti

311
×

Dimulai, Prosesi Dhaup Ageng BPH Kusumo Kuntonugroho – Laily Annia Kusumastuti

Sebarkan artikel ini
PROSESI DHAUP AGENG : Sejumlah abdi dalem membawa ubuo rampe. Ini merupakan bagian prosesi dhaup ageng. (Humas Kadipaten Puro Pakualaman)

ZonaJogja.Com – Kadipaten Pakualaman melaksanakan Upacara Majang Tarub dan Majang Pasareyan di  Tratag Rambat Kagungan Dalem Bangsal Sewatama (7/1/2023).

Upacara ini merupakan sebagian prosesi Dhaup Ageng BPH Kusumo Kuntonugroho – dr Laily Annia Kusumastuti.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Prosesi dipimpin Gusti Pangeran Harya Indrokusumo dan Bandara Pangeran Harya Kusumo Bimantoro.

Diawali doa dan wilujengan. Dilanjutkan majang tarub terdiri pasang bleketepe dan pasang tuwuhan di Kuncung Tratag Kagungan Dalem Bangsal Sewatama, Tratag Kagungan Dalem Kepel, Kagungan Dalem Regol Danawara, Kagungan Dalem Pawon Ageng, dan Tratag Kagungan Dalem Bangsal Kepatihan.

BERITA LAIN:

UPACARA: Mengawali prosesi Dhaup Ageng BPH Kusumo Kuntonugroho – dr Laily Annia Kusumastuti. (Humas Kadipaten Puro Pakualaman)

Majang Pasareyan dilaksanakan di Kagungan Dalem Gedhong Ijem (kamar calon pengantin pria), Kagungan Dalem Gedhong Purwaretna (papan upacara tampakaya), Kagungan Dalem Kepatihan Gandhok Wetan (kamar calon penganti wanita).

Prosesi majang pasareyan dipimpin Cepeng Damel Putri Bandara Raden Ayu Indrokusumo, didampingi Bandara Raden Ayu Kusumo Bimantoro dan para sedherek dalem putri.

Tarub dalam bahasa Jawa berarti hiasan untuk pernikahan. Meliputi dedaunan yang memuat makna, sekaligus menyimbolkan harapan bagi pengantin hidup selamat dan sejahtera.

BERITA LAIN:

MAJANG TARUB: Tarub dalam bahasa Jawa berarti hiasan untuk pernikahan. Meliputi dedaunan yang memuat makna, sekaligus menyimbolkan harapan bagi pengantin hidup selamat dan sejahtera. (Humas Kadipetan Puro Pakualaman)

Bleketepe yang terbuat dari anyaman daun kelapa yang dimaknai sebagai penyaring energi negatif. Diharapkan penyelenggaraan prosesi pernikahan dapat berjalan dengan selamat, lancar dan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan Majang  adalah menata dengan terencana seluruh perlengkapan yang akan digunakan calon pengantin di kamar masing-masing.

“Diharapkan dalam hidup berumah tangga sang pengantin kelak senantiasa mampu menata diri sehingga tercipta suasana yang indah, harmonis,” terang Gusti Pangeran Haryo Wijoyo Harimurti. (*)