ZonaJogja.Com – HR Ichwan Thamrin, kader Muhammadiyah yang digadang-gadang menjadi bakal calon wakil bupati Bantul semakin intens menjalin silaturahmi dengan siapapun.
Salah satu tokoh masyarakat yang baru saja ditemui adalah Aryo Winoto, putra sulung, Lurah Argomulyo R Notosuwito.
Aryo dan Ichwan bertemu di salah satu tempat kuliner di Banguntapan, Bantul, Senin (29/4/2024) sekitar pukul 13.00.
Ichwan datang didampingi Shinta, isterinya. Juga tampak beberapa kerabat keluarga Ichwan.
BERITA LAIN: 944 Lulusan UMBY Diwisuda, Capaian IPK di Atas 3 Sebanyak 93 Persen
Lantas, apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu? Ichwan mengatakan, pertemuan dengan Aryo sebatas silaturahmi.
“Kebetulan mas Aryo adalah teman kuliah sekampus isteri saya,” kata politisi Partai Ummat yang akrab disapa Wawan.
Sekadar diketahui, Shinta, isteri Wawan, adalah adik kelas Aryo Winoto semasa kuliah di Fakultas Peternakan UGM.
Wawan menyebut Aryo adalah tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh di Kabupaten Bantul.
Itulah sebabnya, Wawan perlu mengenalkan diri dan ngangsu kaweruh kepada Aryo.
BERITA LAIN: Ahmad Subagya Bikin Buku “Lucunya Prabowo”, Ungkap Lucu yang Natural, Berbobot dan Bermakna
“Silaturahmi itu perlu dan penting,” ujar Wawan yang duduk persis di depan Aryo.
Aryo yang didampingi beberapa orang mengaku senang bertemu dengan Wawan.
“Saya senang. Jadi tambah banyak teman,” ujar Aryo yang mengenakan kemeja pendek motif kotak-kotak.
Menanggapi Wawan yang santer disebut-sebut menjadi bakal calon wakil bupati Bantul, Aryo mendukung Wawan melakukan silaturahmi dengan siapapun.
Hanya, terkait kesiapan mengikuti pemilihan bupati dan wakil bupati yang menjadi satu paket, Aryo meminta Wawan terlebih dulu mendapatkan tiket kendaraan yang akan ditumpangi.
“Tiketnya ada di partai politik. Pastikan dulu kendaraan yang akan digunakan. Termasuk memastikan formasi koalisi,” saran Aryo.
BERITA LAIN: Gus Kendar Disowani Untoro Hariadi, Apa yang Dibicarakan?
Aryo tidak menyebut partai politik yang dimaksud. Sementara Wawan juga tidak secara gamblang mengungkapkan komunikasi dengan partai politik lain.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan partai-partai untuk membentuk koalisi. Ini masih berjalan,” ujar Wawan.
Saat Aryo menanyakan sikap Muhammadiyah terhadap kader yang akan maju dalam kontestasi pilkada mendatang, Wawan memilih tak menjawab.
Alasannya, Wawan tidak memiliki kapasitas saya untuk menjawab. Jawaban atas pertanyaan itu menjadi ranah persyarikatan.
“Muhammadiyah tidak berpolitik praktis. Tapi, tidak melarang bila ada kadernya yang berpolitik,” kata Wawan diplomatis. (*)