ZonaJogja.Com – Program Lumbung Mataraman yang digagas Pemda DIY sejak tahun 2017 terus dikembangkan di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul.
Hingga awal April 2024, setidaknya terdapat 58 titik lokasi yang menjadi obyek garapan program Lumbung Mataraman.
Pelaksanaan program Lumbung Mataraman di DIY didukung sepenuhnya dengan Dana Keistimewaan (Danais).
“Dukungan pembiayaan terhadap program Lumbung Mataraman melalui dua model,” kata Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho kepada ZonaJogja.Com, hari ini (30/4/2024).
Model penyaluran melalui dua model. Melalui organisasi perangkat daerah (OPD) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
BERITA LAIN: Sambut Pilkada Bantul 2024, Politisi Partai Ummat Temui Aryo Winoto
Danais melalui OPD, telah disalurkan ke 47 lokasi. Rinciannya, pada tahun 2017 terdapat 5 lokasi penerima bantuan.
Tahun 2018 sebanyak 10 lokasi. Tahun 2019 sebanyak 21 lokasi. Tahun 2023 sebanyak 11 lokasi.
Bantuan yang diterima melalui OPD pada rentang waktu tahun 2017 sampai 2019 sebesar Rp 50 juta per kelompok.
Pada tahun 2023, ada perubahan besaran bantuan. Setiap kelompok menerima Rp 10 juta.
Total Danais yang dikucurkan kepada 47 kelompok melalui OPD sebesar Rp 1,91 miliar.
BERITA LAIN: 944 Lulusan UMBY Diwisuda, Capaian IPK di Atas 3 Sebanyak 93 Persen
Sedangkan penerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) hingga April 2024 sebanyak 11 kalurahan.
Meliputi Bendung, Sendangsari, Kedung Poh, Balong, Guwosari, Gulurejo, Kebonharjo, Purwosari, Taman Martani, Sriharjo dan Genjahan.
Setiap kelurahan menerima besaran BKK tidak sama. Paling sedikit Rp 750 juta, paling besar Rp 950 juta.
Jika ditotal, besar Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang digelontorkan dari tahun 2021 hingga 2024 sebesar Rp 8,45 miliar.
Artinya, total dukungan program Lumbung Mataraman yang bersumber dari Danais sejak tahun 2017 mencapai Rp 10,36 miliar.
“Target penyelenggaraan Lumbung Mataraman yang didukung Danais untuk mengoptimalkan potensi dan ketersediaan pangan,” kata Aris kepada ZonaJogja.Com, hari ini (30/4/2024).
BERITA LAIN: Ahmad Subagya Bikin Buku “Lucunya Prabowo”, Ungkap Lucu yang Natural, Berbobot dan Bermakna
Optimalisasi potensi dan ketesediaan pangan dilakukan melalui integrated farming system atau sistem pertanian terpadu.
Seperti diketahui, Pemda DIY kali pertama menggagas Lumbung Mataraman sejak tahun 2017.
Program ini sepenuhnya didukung Dana Keistimewaan (Danais) DIY. Tujuannya tak lain berupa inisiasi penyediaan pangan dan gizi.
Program Lumbung Mataraman merupakan lumbung pangan hidup berbasis rumah tangga.
Program ini didorong bisa menjadi lumbung desa yang mampu mendukung ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan DIY, termasuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
BERITA LAIN: Afnan Hadikusumo Daftar Calon Walikota di Partai Golkar, Pengurus PDM Kota Yogyakarta Mendampingi
“Saya berharap semakin banyak kalurahan di DIY yang bisa menjalankan program Lumbung Mataraman,” kata Gubernur DIY, Sultan HB X waktu itu.
Pernyataan tersebut disampaikan kembali Sultan HB X pada acara Lumbung Mataraman di Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidulm 4 Desember 2023.
Sultan menegaskan, setiap kelurahan seharusnya memiliki Lumbung Mataraman. (*)