Headline

Afnan Hadikusumo: Politik itu Bukan Caci Maki dan Menjatuhkan

235
×

Afnan Hadikusumo: Politik itu Bukan Caci Maki dan Menjatuhkan

Sebarkan artikel ini
SEJUK: Anggota MPR RI, M Afnan Hadikusumo pada Sosialisasi Empat Pilar di Gedung DPD RI Jalan Kusumanegara. (istimewa)

ZonaJogja.Com – Lembaga politik pada era demokrasi seharusnya berfungsi menjaga ketertiban di masyarakat dengan kewenangan yang dimiliki.

Pernyataan tersebut disampaikan Anggota MPR RI, M Afnan Hadikusumo pada Sosialisasi Empat Pilar di Gedung DPD RI Jalan Kusumanegara (22/7/2024).

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Acara ini merupakan kerjasama MPR RI dengan Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Yogyakarta.

Afnan mengatakan lembaga politik berfungsi merencanakan dan melaksanakan pelayanan sosial. Juga memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, seperti pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan.

Pendistribusian kebutuhan pokok  juga menjadi tugas dari lembaga politik.

BERITA LAIN: Politik di Bantul Makin Dinamis, Siapa Bakal Dapat Kursi Bupati?

KADER MILITAN: Kader Angkatan Muda Muhammadiyah bersama M Afnan Hadikusumo. (istimewa)

Bicara soal politik praktis, Afnan tidak sependapat bila politik selalu dikaitkan  dengan perilaku korup, sikut-sikutan, saling fitnah, saling bully, saling menjatuhkan, dan caci maki.

“Karena sesungguhnya politik tidak selalu mengarah ke sana,” ujar Afnan, cucu Pahlawan Nasional, Ki Bagus Hadikusumo.

Itulah sebabnya, Afnan mengingatkan peran strategis yang bisa dilakukan kader Angkatan Muda Muhammadiyah. Yakni, mengisi lembaga politik  dengan tata nilai dan moralitas.

Di ranah politik, kader AMM bisa memilih pejabat yang jujur, mewarnai kebijakan yang  adil, berkontribusi terhadap pembentukan undang-undang yang  pro rakyat, atau mengawal program yang pro masyarakat.

Wakil Ketua PD Muhammadiyah, Drs Achid Rahmanto mengatakan identitas nasional bangsa Indonesia tercipta dari berbagai nilai kultural suku bangsa  setiap daerah.

BERITA LAIN: Herry Zudianto, Dyah Suminar dan Afnan Hadikusumo Gowes Bareng di UNISA, Meriahkan Charity Fun Bike 2024

Nilai-nilai kultural dihimpun menjadi kesatuan yang akhirnya membentuk identitas nasional bangsa Indonesia.

Identitas nasional  sangat penting, karena memiliki dasar kuat berupa pancasila dan UUD 1945.

“Identitas nasional bangsa Indonesia tidak bisa serta merta begitu saja dibiarkan di tengah pengaruh dan dinamika perubahan arah zaman,” kata Achid mengingatkan.

Kata Achid, perjuangan Angkatan Muda  Muhammadiyah dalam memperkokoh identitas nasional meliputi tiga sudut pandang.

Yakni, perjuangan atas representasi politik, memperkokoh nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia dan perjuangan atas pelaksanaan demokrasi secara bersinergi.

BERITA LAIN: Si Kodok yang Ngehits Tahun 1970an, Siapa Punya Kenangan dengan Lagu Ini?

“Keterwakilan politik diartikan sebagai terwakilinya kepentingan masyarakat oleh wakil-wakilnya di legislatif maupun eksekutif,” kata Achid.

Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Tegar Yudha mengungkapkan, kemajemukan budaya di Kota Yogyakarta telah menjadi realita yang mewarnai kehidupan.

Keragaman budaya telah tersapu semakin mudahnya mobilisasi  informasi maupun manusia di era globalisasi.

“Ini menjadi menjadi tantangan Angkatan Muda Muhammadiyah dalam mempertahankan dan memperkokoh nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia,” kata Tegar. (*)