SEANDAINYA koalisi tiga partai politik di Kabupaten Bantul betul-betul terjadi, bisa saja “mengancam” Abdul Halim Muslih atau Joko Purnomo sebagai calon incumbent.
Halim adalah calon bupati dari Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 7 kursi di DPRD Bantul. Sedangkan Joko Purnomo seorang politisi kawakan yang diusung PDI Perjuangan. Pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan mendapatkan 12 kursi.
Sedangkan tiga partai politik yang sedang intens melakukan pertemuan untuk membangun koalisi adalah Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Demokrat.
Bila koalisi terwujud, tentu saja menjadi menarik. Mengapa? Akan terjadi tarik ulur untuk menentukan calon bupati dan calon wakil bupati.
BERITA LAIN: Herry Zudianto, Dyah Suminar dan Afnan Hadikusumo Gowes Bareng di UNISA, Meriahkan Charity Fun Bike 2024
Seperti diketahui, Partai Golkar sampai hari ini belum mengambil keputusan, apakah akan mengusung bupati atau wakil bupati. Partai Golkar juga belum menyebutkan nama yang aka diusung sebagai calon bupati.
Namun, sejumlah pelamar terus melakukan komunikasi dengan partai yang mendapatkan 6 kursi di parlemen.
Antara lain Untoro Hariyadi. Politisi ini melamar sebagai bakal calon bupati. Belakangan, Untoro didukung para relawan semakin intens melakukan mobilisasi di 17 kapanewon di Kabupaten Bantul.
Partai Gerindra, partai yang memperoleh 6 kursi di DPRD Bantul hingga sekarang juga belum memutuskan secara resmi akan mengusung bupati atau wakil bupati.
Namun, nama Aris Suharyanta sempat disebut – sebut sebagai balon wakil bupati yang diproyeksikan mendampingi Abdul Halim Muslih. Dalam perkembangan terakhir, Gerindra justru akan mengusung calon bupati. Keputusan tersebut menindaklanjuti instruksi dan arahan DPP Partai Gerindra.
BERITA LAIN: My Telkomsel Super App, Aplikasi Baru dengan Segudang Fitur Unggulan
Sedangkan Partai Demokrat yang memperoleh 3 kursi di parlemen juga belum memutuskan nama yang akan didukung sebagai calon bupati dan calon wakil bupati.
Pertanyaan sekarang, bila koalisi tersebut direalisasikan, siapa yang berpeluang menyodorkan nama calon bupati? Partai Gerindra atau Partai Golkar yang sama-sama memperoleh 6 kursi?
Bila disepakati nama dari Partai Gerindra, apakah berarti Aris Suharyanta yang menjadi calon bupati atau nama lain? Lalu, jika calon bupati menjadi “jatah” Partai Golkar, apakah Untoro Hariyadi yang akan dijagokan atau nama lain?
Lantas, siapa yang akan diposisikan sebagai calon wakil bupati? Apakah menjadi “jatah” Partai Demokrat, atau menjadi porsi bagi partai yang tidak mengusung calon bupati?
Jawabannya masih belum terungkap. Mudah-mudahan akan terungkap dalam beberapa hari ke depan.
BERITA LAIN: Si Kodok yang Ngehits Tahun 1970an, Siapa Punya Kenangan dengan Lagu Ini?
Sampai hari ini juga, PKB dan PDIP juga belum mengumumkan formasi koalisi partai.
PKB yang mendapatkan 7 kursi, hanya membutuhkan 2 kursi agar bisa mengusung calon bupati. Sementara PDIP yang memperoleh 12 kursi, bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati secara mandiri.
Katakanlah, koalisi Gerindra, Golkar dan Demokrat betul-betul terjadi, akankah PKB dan PDIP kembali berkoalisi, mengusung Abdul Halim Muslih sebagai calon bupati dengan pendamping Joko Purnomo?
Atau keduanya justru akan pecah kongsi dan bertarung berebut kursi bupati?
Lantas, kemanakah arah PKS, Partai Umat , PPP dan PAN? Apakah sebagian bergabung mendukung Abdul Halim Muslih? Ataukah sebagian melebur berkoalisi dengan PDIP mengusung Joko Purnomo? Atau justru membentuk poros baru?
BERITA LAIN: Brotoseno Sebut Afnan Hadikusumo Orang Baik, Miliki Integritas jadi Walikota Yogyakarta
Seperti diketahui, PKS pada pemilu 2024 memperoleh 6 kursi. PPP dan PAN sama-sama mendapatkan 2 kursi. Sedangkan Partai Ummat hanya mendapatkan 1 kursi.
Gabungan empat partai yang mengumpulkan 11 kursi ini sudah memenuhi syarat mengusung calon bupati dan wakil bupati.
Siapa bakal jadi pemenang? Pertanyaan yang belum terjawab. Politik di Bantul masih dinamis. Masih banyak terjadi perubahan. Belum ada yang bisa memastikan. Mari kita lihat, kejutan apa lagi yang akan terjadi. (*)
————-
- Azam Sauki Adham
- Penulis adalah Pemerhati Politik Lokal dan Pemimpin Redaksi Media Siber ZonaJogja.Com