Kronika

Mengenang Yu Hadi, Maestro Peracik Gudeg dari Kampung Kauman

88
×

Mengenang Yu Hadi, Maestro Peracik Gudeg dari Kampung Kauman

Sebarkan artikel ini
SELAMAT JALAN MAESTRO: Yu Hadi, peracik gudeg khas Yogyakarta yang sehari-harinya berjualan di kampung Kauman. (ninik/zonajogja.com)

ZonaJogja.Com  –  Maestro peracik gudeg dari kampung Kauman kelahiran tahu 1936, Yogyakarta telah tiada.

Pembuat gudeg itu biasa disapa Yu Hadi.  Ia mengembuskan nafas terakhir, kemarin (24/11/2024). Yu Hadi meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Bagi warga Yogyakarta, Yu Hadi adalah peracik makanan gudeg super enak. Tokoh kampung Kauman, Budi Setiawan mengatakan, Yu Hadi mulai menjajakan gudeg sejak tahun 1954.

Waktu itu,  Yu Hadi berusia 18 tahun. Membuka lapak yang berlokasi di tengah kampung Kauman.

“Almarhumah melayani pembeli selama 70 tahun, sejak masih gadis hingga menjadi seorang nenek,” kata Budi Setiawan yang juga menjadi pelanggan setia gudeg bikinan Yu Hadi.

BERITA LAIN: Rivaldi Alan Saputra, Anak Muda Inspiratif dari Wirokerten, Dapat Predikat Pemuda Pelopor Nasional

Budi adalah pelanggan yang juga tak lagi muda. Usianya sudah di atas 70 tahun, sebaya dengan Yu Hadi.

Sekadar diketahui, Yu Hadi adalah adik kandung Yu Djum yang juga dikenal sebagai pembuat gudeg ternama di Kota Yogyakarta.

Bagi Budi, gudeg buatan Yu Hadi memang beda. Rasanya khas banget. Tidak berbeda jauh dengan bikinan Yu Djum.

“Rasanya enak,” ujarnya.

BERITA LAIN: PKU Muhammadiyah Yogyakarta Konsisten jadi Rumah Sakit Penolong Kesengsaraan Umum

Itulah sebabnya, pelanggan Yu Hadi berasal dari mana-mana. Apalagi bila lebaran atau libur panjang, Yu Hadi dikunjungi puluhan orang yang antri ingin menikmati gudeg khas Yogyakarta.

Simak saja kesaksian dr Jisdan Bambang, warga Kauman yang telah puluhan tahun tinggal di Jakarta.

Bagi Jisdan, gudeg racikan Yu Hadi adalah kenangan masa kecil di kampung Kauman.

“Salah satu unsur pembentuk sel sel tubuhku sedari kecil adalah gudeg,” kata Jisdan dalam postingannya di akun facebook.

Gudeg menjadi sumber energi utama menjalani pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menangah atas.

BERITA LAIN: Gua Kiskendo, Destinasi Wisata yang jadi Rekaman Penting Berakhirnya Masa Gunung Api Purba

Ketika tidak lagi tinggal di Yogyakarta, Jisdan bersama keluarga selalu menyempatkan mampir menikmati gudeg Kauman yang legendaris.

“Rasanya betul-betul maknyus,” kata Jisdan.

Di mata Jisdan, sosok Yu Hadi tak pernah berangan-angan membuka warung atau rumah makan gudeg seperti kakak kandungnya  yang  membuka banyak cabang.

“Bagi Yu Hadi,  mencukupkan sarapan pagi putra-putra Kauman sudah sangat istimewa. Tidak ada tempat yang terbaik yang bisa menyaingi selain di depan masjid legendaris,” ujarnya. (*)