ZonaJogja.Com – Inilah anak muda inspiratif dari Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Bantul. Namanya Rivaldi Alan Saputra yang akrab disapa Alan.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini sukses mengembangkan Desa Wisata Wirokerten. Alan berhasil menciptakan model pembangunan wisata yang berkelanjutan dengan melibatkan peran pemuda dalam pengelolaan lingkungan dan potensi desa.
Bersama anak-anak muda, Alan menginisiasi Pasar Blumbang sebagai pusat kegiatan ekonomi. Sering diselenggarakan kegiatan pameran kerajinan, menyuguhkan panganan jadul, nobar, fashion show hingga pergelaran festival kearifan lokal.
Alan juga membuka Paket Studi Tata Kelola Desa Wisata Wirokerten. Wisatawan bisa belajar tentang pengelolaan wisata.
BERITA LAIN: Kumpul di UAD, Bahas Prototipe Produk Obat dan Kosmetik
Juga ada Paket Ngandong Ndeso. Wisatawan diajak keliling melihat potensi lokal Wirokerten menggunakan andong sebagai kendaraan ramah lingkungan.
Lalu, Paket Ngontel Ndeso. Wisatawan diajak bersepeda mengelilingi UMKM, sekaligus praktik membuat produk unggulan. Terakhir, menggelar workshop Wayang Suket. Masyarakat dilatih membuat wayang dari rumput kering.
Kali pertama membikin event yang melibatkan 10 pemuda dan 17 UMKM. Hasilnya ada pemasukan sebesar Rp 3 juta. Sekarang, Desa Wisata Wirokerten melibatkan 150 anak muda dan 117 UMKM.
Dalam dua tahun terakhir, omzet mencapai Rp 150 juta. Pasar Blumbang Mataram juga berhasil memperoleh 300 Desa Wisata Terbaik se-Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata (ADWI) Kemenparekraf 2024.
BERITA LAIN: PakNas Gelar Rembuk Konsumen, Hilangkan Stigma dan Diskriminasi terhadap Konsumen Tembakau
Kesuksesan mengembangkan Pasar Blumbang Mataram membuat Alan memperoleh penghargaan Juara 1 Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2024 dalam Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata dari Kemenpora RI.
Tantangan terbesar yang dialami Alan saat mengembangkan Desa Wisata Wirokerten adalah menyamakan mindset pemuda dan masyarakat agar sadar terhadap potensi yang dimiliki.
“Percayalah, desa yang hari ini mungkin kita anggap biasa saja, dalam beberapa tahun ke depan akan tumbuh menjadi pusat potensi yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakatnya,” pesan Alan. (*)