ZonaJogja.Com – Telkomsel menyelenggarakan sosialisasi platform skul.id dan pelatihan digital di SMK N 1 Gombong, Kabupaten Kebumen, Jateng.
Kegiatan ini diikuti 31 peserta yang merupakan perwakilan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Kabupaten Kebumen.
Platform skul.id merupakan solusi digital dari Telkomsel yang dirancang khusus untuk memudahkan proses administrasi dan pembelajaran di lingkungan sekolah.
Melalui platform ini, sekolah dapat mengelola data siswa, guru, dan staf secara terintegrasi, serta memanfaatkan fitur-fitur pembelajaran daring yang interaktif.
Manager Mobile Consumer Branch Magelang, Wahyu Mardian berharap kepala sekolah dan tenaga pendidik dapat menoptimalkan skul.id dan media sosial untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
BERITA LAIN: The Best of Times, Lagu tentang Rasa Hormat Anak kepada Ayah, Kisahnya Mengharukan
“Kami berkomitmen terus mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Kami ingin memastikan setiap sekolah dapat merasakan manfaat teknologi dalam menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efisien dan efektif,” kata Wahyu.
Selain sosialisasi, juga diselenggarakan pelatihan digital bertema “Strategi Jualan Online dengan TikTok dan Teknologi AI”.
Pemateri seminar adalah Adiyanto W Nugroho dari Marketing Communication Region Jawa Tengah & DIY.
Adiyanto menyampaikan strategi praktis memanfaatkan platform TikTok dan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan penjualan online.
BERITA LAIN:UAD Gelar Andalan Award VII, 12 Alumni Terima Penghargaan
“Di era digital seperti sekarang, TikTok telah menjadi platform yang sangat efektif untuk memasarkan produk. Ditambah dengan teknologi AI, pelaku UMKM dapat menganalisis pasar, mengoptimalkan konten, dan menjangkau target audiens dengan lebih tepat,” bebernya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Jawa Tengah, Dr Nikmah Nurbaity SPd MPd BI mendukung program yang dilaksanakan Telkomsel.
Hanya, Nikmah meminta para guru tetap memperhatikan isu etika dan sosial.
“Bapak ibu guru boleh main tik tok untuk pembelajaran. Tapi, tidak usah ikut-ikut yang “joget-joget”. Karena kodrat kita sebagai guru tidak bisa lepas baik saat mengajar maupun tidak, karena teacher is a teacher,” tandasnya. (*)