Sleman, ZonaJogja.Com – Pertunjukan “Batu Breksi Bernyanyi” pada Minggu (25/5/2025) sore tak hanya sukses. Tapi, luar biasa.
Pertunjukan musik menggunakan media batu ini betul-betul memukau penonton.
Ratusan orang memadati tempat duduk di amphitarium di Tebing Breksi sejak pentas dimulai pukul 15.00.
Mereka menyaksikan permainan musik batu garapan seniman Memet Chairul Slamet hingga berakhir sekitar pukul 17.00.
Batu yang digunakan sebagai media musik adalah batu endesit Merapi, batu Palimanan, dan batu Cirebon.
BERITA LAIN: Bayar Premi dan Lapor Tepat Waktu, LPS Apresiasi BPR dan BPRS

Memet membawa sejumlah pemusik di bawah label “Gangsa Dewa” untuk memainkan batu batu menjadi alunan musik yang indah.
Pertunjukan “Batu Breksi Bernyanyi” juga melibatkan 50 orang yang sehari-harinya mendapatkan penghasilan dari kegiatan wisata Tebing Breksi.
Ada pegawai administasi, sopir jeep wisata, pemandu wisata, pedagang, dan tukang parkir. Juga didukung mahasiswa Insitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Pertunjukan berdurasi satu setengah jam ini merupakan kolaborasi musik, drama, seni lukis dan sastra yang dilakukan secara bersamaan.
Dimulai segmen yang menceritakan kondisi alam Breksi masa lalu berupa tebing kapur.
BERITA LAIN: JCB Berkolaborasi dengan Noage International, Targetkan Segmen Premium Indonesia

Para pemain mengenakan baju putih dengan kepala ditutup caping memukul batu secara bergantian hingga memunculkan suara harmoni yang enak didengar.
Sementara sejumlah seniman wanita melukis di atas kain kanvas. Dilanjutkan babak kedua yang menggambarkan terjadinya perusakan Breksi.
Divisualisasikan dengan munculnya “Dewa Perusak” yang berjingkrak jingkrak diantara warga bercaping.
Babak ketiga mengisahkan “Dewi Peringatan” yang mengingatkan masyarakat agar tidak merusak lingkungan.
Sedangkan babak terakhir menceritakan hadirnya “Dewa Kemakmuran” yang mengubah Breksi menjadi destinasi pariwisata andalan di Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)











