Kronika

Duh, Kaki Pekerja Ini Terlindas Roda Kendaraan Bego

144
×

Duh, Kaki Pekerja Ini Terlindas Roda Kendaraan Bego

Sebarkan artikel ini
KANG SUPAR: Menunggu sembuh. (sentot/istimewa)

SLEMAN – Ini kisah nahas seorang pria yang bertahan hidup pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Pria yang sering disapa Supar, 61 tahun, ini baru saja mengalami peristiwa menyedihkan. Kaki kanan tertindas kendaraan bego.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Kok bisa? Begini ceritanya. Supar menjadi mandor dalam proyek di Jalan Kebon Agung, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.

Proyek itu berupa perbaikan jalan.  Pada Senin, 2 Agustus 2021 sekitar pukul 17.30, Supar bermaksud menggeser kendaraan alat berat ke tepian.

Ia hanya mengarahkan. Sementara operator bego adalah rekan kerja bernama Sigit. Awalnya, baik-baik saja.

BACA JUGA: Rp 16,45 Miliar dari Danais Dibagikan kepada 115 Koperasi se-DIY

Tapi, entah bagaimana ceritanya. Tiba tiba saja, bego dengan roda besi itu berputar. Kebetulan, Supar berada persis di belakang kendaraan bego.

Saat itu juga, ekor bego melindas kaki kanan Supar.  Laki-laki yang dikenal ramah ini sempat mengerang kesakitan.

Beruntung, saat tertindas roda bego, kakinya memakai sepatu. Posisinya berada di atas material yang belum permanen.

“Kaki saya ambles. Alhamdulillah tidak di jalan aspal. Kalau di atas aspal, kaki saya pasti sudah jadi peyek,” katanya bercanda.

Saat itu juga, rekan-rekan kerja melarikan Supar ke Rumah Sakit Akademik UGM. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari lokasi.

Sesampai di rumah sakit, Supar  tidak bisa ditangani. Karena di ruang pendaftaran terdapat pasien COVID-19 yang hendak masuk ruang IGD.

BACA JUGA: Komitmen Relawan Posko Dukungan Operasi; Melupakan Lelah, Mengutamakan Misi Kemanusiaan

Rencananya, kaki Supar akan dirontgen. Namun, mengingat banyak pasien yang harus segera ditangani, Supar minta dilakukan pemeriksaan manual.

Dokter pun meminta Supar menggerakan kaki. Permintaan tersebut dipenuhi. Ternyata, tidak ada tulang kaki yang retak. Otot juga aman. Tidak ada yang putus.

Namun, Supar harus menjalani operasi. Sebagian kaki yang rusak harus dijahit.

“Saya lupa berapa jahitan. Pokoknya banyak,” kenang Supar.

Supar berharap sakit yang dideritanya segera sembuh. Laki-laki berbadan tinggi yang tinggal di Sidomoyo, Godean ini ingin kembali bekerja.

“Kalau mau tetap bisa makan, ya harus kerja,”ujaranya. (aza/asa)