YOGYAKARTA – Kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta terus turun. Tanggal 9 September, misalnya.
Jumlah kasus aktif positif sebanyak 415 kasus. Terdiri kasus positif baru 20 kasus, meninggal 2 pasien, dan pasien selesai isolasi 120 kasus.
“Harapan kami memang tidak ada lagi peningkatan kasus dan kasus kematian,” kata Wawali Heroe Poerwadi usai mengikuti pengarahan Presiden RI Joko Widodo secara daring di Balaikota Timoho, hari in (10/9/2021).
Pemkot Yogyakarta terus mengarahkan warga terpapar COVID-19 melakukan isolasi terpusat di shelter Bener atau Gemawang.
BACA JUGA: Tiga Mitos tentang Vaksin, Apa Saja?
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo berpesan agar vaksinasi COVID-19 dipercepat.
Warga yang terpapar COVID-19 dimasukan ke isolasi terpusat. Jokowi juga berharap pertumbuhan ekonomi di DIY harus diikuti dengan penurunan kasus COVID-19 .
“Saya harap ekonomi tumbuh naik, tapi kasus COVID-19 juga turun,” pinta Presiden.
Heroe menambahkan, tindakan lain yang dilakukan untuk menekan angka kasus COVID-19 adalah mengaktifkan kembali posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat RT.
BACA JUGA: Apa Beda Wakaf Uang dan Wakaf Lewat Uang? I oleh: Mukhlis Rahmanto
Setiap keluarga atau siapapun dari luar kota yang berkunjung ke rumah penduduk harus ditanyakan vaksinasi dan kelengkapan surat swab atau antigen dengan hasil negatif.
Heroe mengatakan kelurahan mendapatkan anggaran dari Dana Keistimewaan DIY untuk penanganan COVID-19.
Dana bisa dialokasikan untuk membiayai kegiatan penanganan COVID-19 di kelurahan maupun posko.
Termasuk untuk operasional posko yang melakukan penyekatan wilayah yang ada kasus positif. (aza/asa)