YOGYAKARTA – Praktisi Ekonomi, Rhenald Kasali memuji manajemen Pemda DIY dalam pembangunan sangat baik.
Namun, ada tantangan serius yang harus diantisipasi. Tantangan itu adalah digitalisasi ekonomi.
“Harus siap menghadapi otomatisasi. Saat ini 90 persen lapangan pekerjaan bisa diotomatisasi. Potensi ini bisa menjadi peluang besar sekaligus tantangan,” kata Rhenald pada pembekalan kepala OPD di DIY dalam penyusunan RPJMD DIY 2022–2027.
Acara ini dilaksanakan di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan (4/10/2021).
BACA JUGA: Ajak PKK, Walikota Targetkan 7 Oktober Tuntas Vaksin
Rhenald menyebut DIY memiliki potensi kaum muda yang sangat besar. Mereka memiliki kreativitas yang bagus. Ini yang harus direspon dengan kearifan dan budaya lokal.
Pandemi virus corona mendorong digitalisasi dari kota hingga desa. Karena itu, kearifan lokal berperan penting merespon perubahan peradaban.
Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI, Siti Zuhro menyebut Gubernur Sultan HB X sangat fokus dalam percepatan pembangunan. DIY tetap menonjolkan kualitas pelayanan publik.
Ia mencotohkan pembangunan Desa Mandiri Budaya yang bisa dikembangkan menjadi desa cerdas.
Siti Zuhro mengajak jajaran pejabat DIY bisa mewujudkan sentra pelayanan publik yang nyaman, serta menyelenggarakan smart living dan smart encouragement.
BACA JUGA: Soto Ini Ngehits Banget di Kalangan Mahasiswa dan Karyawan
“Membangun pola hidup yang sehat dan lingkungan yang sehat adalah tantangan yang harus ditaklukkan,” ujar Zuhro.
Membangun masyarakat agar menjalani pola hidup sehat dengan lingkungan sehat melalui budaya. Budaya bisa menjadi penggerak masyarakat.
Sebelumnya, Gubernur Sultan HB X mengatakan pembekalan penting bagi kepala OPD di DIY. Saat ini dibutuhkan inovasi dan otomatisasi untuk menuntaskan perkembangan ekonomi.
“Kita harus bisa membangun inovasi dan kerjasama saling silang. Menumbuhkan otomatisasi tanpa mematikan potensi tenaga kerja yang digantikan oleh mesin,” kata Sultan. (*/asa)