Nasional

Kepala Densus 88 Hadiri Pembaretan Patriot Garuda Nusantara

136
×

Kepala Densus 88 Hadiri Pembaretan Patriot Garuda Nusantara

Sebarkan artikel ini
PEMBARETAN: Senopati Patriot Garuda Nusantara, KH Nuril Arifin MBA dan Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Marthinus Hukom. (istimewa)

JAKARTA – Patriot Garuda Nusantara (PGN) Wilayah Jakarta Barat mengikuti pembaretan di Pondok Soko Tunggal Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (8/10/2021) malam.

Anggota PGN yang mengikuti pembaretan sebanyak 200 orang. Acara ini dihadiri Senopati Patriot Garuda Nusantara, KH Nuril Arifin MBA; KH Ahmad Rafi’udin (pengasuh Ponpes Nurul Falah Banten); Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Marthinus Hukom.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Direktur Pencegahan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwahid; Ketua Umum PGN Pusat Gus, Iwan Cahyono SH; Sekjen PGN Gus Faris, dan PGN antara lain dari DKI Jakarta, Bali, Riau, dan wilayah Indonesia Timur.

Iwan Cahyono menyampaikan, kegiatan thoriqoh kebangsaan untuk mengawal falsafah Pancasila dan keutuhan bangsa.

BACA JUGA: Tak Tenang Melihat Rakyat Menderita Karena Hidup Miskin

PATRIOTIK: Ketum PGN Gus Iwan Cahyono (kanan) dan Sekjen PGN Gus Fariz. (istimewa)

“Acara pembaretan ini serasa nasional karena kehadiran sejumlah jenderal,” kata Gus Iwan.

Senopati Patriot Garuda Nusantara, KH Nuril Arifin MBA yang bersebutan Gus Nuril menyatakan PGN adalah syuhada yang siap mati ketika beteng pertahanan negara TNI dan POLRI diusik-usik.

“Jika NKRI diusik oleh kelompok radikal, maka akan berhadapan dengan kami,” tegasnya.

Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Marthinus Hukom menegaskan kehadiran PGN di Indonesia sangat penting.

Marthinus membeberkan bahaya paham radikalisme dan cara pencegahan dan pemberantasan.

Indonesia membutuhkan pemuda yang berani melindungi bangsanya. Ia mengaku bangga hadir di tengah-tengah anggota PGN yang bersemangat menjaga NKRI.

Bersinergi dengan instrumen negara memberantas radikalisme, dan menjunjung tinggi Pancasila.

BACA JUGA: Bertemu di Yogyakarta, Haryadi dan Gibran Bahas Derby Mataram

”Pelantikan dan pembaretan ini bisa sebagai resonansi yang menimbulkan gelombang ke daerah-daerah lain,” ujarnya.

Usia berpidato, Irjen Marthinus didaulat Gus Nuril menyematkan baret kepada perwakilan PGN. (adeve/asa)