YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Smart, pintar, mudah bergaul dan baik hati. Itulah Rosa Kusuma Dewi Azhar, sosok wanita yang semakin tenar di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namanya banyak disebut-sebut di kalangan perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Pasalnya, Rosa kerap dipilih menjadi host atau pembawa acara dalam berbagai kegiatan seminar, diskusi, workshop, pelatihan, hingga dunia penyiaran.
Apalagi di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Nama Rosa seperti telah menjadi milik warga organisasi yang didirikan KHA Dahlan dan Nyi Ahmad Dahlan.
Maklumlah, wanita berjilbab yang selalu tampil feminim ini laris manis menjadi host pada berbagai event yang diselenggarakan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Alhamdulillah. Sujud syukur selalu kupanjatkan kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku seperti sekarang. Juga terimakasih kepada suami dan anak-anakku yang selalu mensupport,” kata Rosa kepada ZonaJogja.Com, hari ini (13/12/2021).
Ketenaran Rosa tidak terlepas dari proses panjang. Ia memadukan ilmu pendidikan yang didalami dengan broadcasting yang menjadi kesenangannya.
Alumnus jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ini puluhan tahun malang melintang di dunia penyiaran. Mengawali karir di Garut, Jawa Barat hingga terus eksis di Kota Yogyakarta.
BACA JUGA: Menjadi Aktivis Kampus, Membuka Jalan Mahasiswa jadi Rektor
Karir Rosa diawali menjadi penyiar Antares Garut pada tahun 1996 – 1999. Setahun kemudian, Rosa hijrah ke Yogyakarta. Ia menjadi penyiar Radio Primanusa FM mulai tahun 2000 hingga 2003.
Sembari menyelesaikan kuliah di Magister Studi Islam – Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rosa pindah menjadi penyiar di Pesona Bara FM Bantul.
Ia menjadi penyiar di Pesona Bara FM sejak tahun 2008 hinga Februari 2020. Saat bersamaan, Rosa juga menjadi presenter tamu di ADI TV. Namun, tidak lama. Hanya berlangsung tiga tahun, dari 2010 – 2013.
Pada tahun 2009, Rosa harus wira-wira menjadi pembawa acara di TVRI. Pekerjaan ini masih dilakoni sampai hari ini.
Selain itu, Rosa pernah menjadi dosen tamu jurusan Ilmu Komunikasi UMY, pengajar Jogja Flight Education Center, dan Coach Akademy Hospitality PKU Yogyakarta.
Sampai sekarang, Rosa masih menjadi seorang trainer public speaking.
“Hidup mengajarkan kita tentang makna bersyukur di fajar hari. Tentang kerja keras di terik siang, dan tersenyum saat senja menjelang, serta merasa damai ketika terlelap dalam malam,” kata Rosa.
Bagi Rosa, kehidupan hanyalah perjalanan panjang yang harus digembirakan. Saling menggenggam menciptakan perjalanan berkesan dalam setiap pergerakan dan geliatnya.
(aza/asa)