YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Tempat ini pernah nge-hits pada tahun 2000an. Menjadi favorit bagi para pemilik sepeda motor di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
Namanya “Cuci Motor Guntur”. Lokasinya di Jalan Ki Mangun Sarkoro 8, Kemantren Pakualaman. Persisnya 200 meter di selatan perempatan Gayam.
Sebelum menjamur bisnis jasa cuci kendaraan seperti sekarang, cuci motor “Guntur” telah eksis. Usaha yang dulu dipandang sebelah mata ini didirikan pasangan suami isteri, R Subowo dan Sukinah.
Dibuka tahun 1983. Lokasinya persis di pinggir jalan. Waktu itu bernama Jalan Sukun yang kemudian diganti menjadi Jalan Ki Mangun Sarkoro.
Nama “Guntur” diambikan cucu pertama Subowo. Guntur adalah anak Gatot. Pekerja cuci motor ini tak lain adalah anak-anaknya sendiri.
Pernikahan Subowo dan Sukinah dikaruniai 5 anak. Lima anaknya diberi nama dalam tokoh pewayangan. Yakni, Gatot, Seno, Sinta, Kunthi dan Puntho.
Ayahnya mengatur jadwal piket bagi kelima anaknya. Mereka bergiliran melayani para pelanggan.
Tahun pertama dibuka, cuci motor “Guntur” kebanjiran pelanggan. Pemilik sepeda motor yang ingin mencuci kendaraan setiap harinya di tempat ini semakin banyak.
Dalam satu jam, Subowo dan lima anaknya bisa menggarap 8-10 unit sepeda motor. Hingga akhirnya, cuci motor “Guntur” menambah pekerja.
Kebanyakan yang direkrut sebagai tenaga cuci adalah tetangga. Tapi, ada pula pekerja yang tinggal dari kampung lain. Setidaknya ada 20 orang yang bekerja di tempat ini.
“Jadwal kerjanya sesuai piket,” kata Puntho, anak bungsu Subowo.
BACA JUGA:
- 156 Jemaah Haji Kota Yogyakarta Diberangkatkan, Termuda Usia 20 Tahun, Tertua 64 Tahun
- Gubernur DIY Ingin JICA Tata Kawasan Aerotropolis Bandara YIA
- Inspiratif, Warga Gemblakan Atas Olah Sisa Sayur dan Buah jadi Sabun Mandi
Penambahan tenaga membuat pelanggan cuci motor “Guntur” terus bertambah. Apalagi tarif cuci cukup murah. Hanya Rp 5 ribu.
Mereka rela antri menunggu 1-2 jam. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan sepeda motor paling lama setengah jam.
Cara mencuci paling khas di tempat ini adalah menjungkirkan sepeda motor. Tips ini membuat kotoran yang menempel di blok mesin bagian bawah bisa dibersihkan.
Cuci motor “Guntur” tak hanya sukses menjaring pelanggan. Tempat ini juga sukses mengantarkan sejumlah karyawan menyelesaikan pendidikan formal.
Pendapatan per minggu bisa menopang kebutuhan sehari-hari. Bahkan, bisa membiayai pendidikan anak-anaknya hingga tamat sekolah menengah atas.
Bahkan, ada sejumlah karyawan yang membiayai kuliah hingga bergelar sarjana. Lulusan itu kini menduduki jabatan strategis salah satu bank ternama di Yogyakarta.
“Alhamdulillah. Bisa menghidupi dan memberi manfaat,” kata Puntho.
Sejak tahun 2016, usaha cuci motor “Guntur” tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan mengalami penurunan.
Salah satu faktornya terdampak manjamurnya bisnis cuci motor. Hingga akhirnya, karyawan juga berkurang. Sepeninggal Subowo, anak-anaknya memutuskan tidak lagi meneruskan bisnis cuci sepeda motor.
Pelat nama yang puluhan tahun berdiri di pinggir jalan, dilepas. Meski demikian, tempat ini masih melayani cuci karpet, hingga sekarang.
(aza/asa)