SLEMAN, ZonaJogja.Com – Sakit amandel sebenarnya kondisi ketika amandel mengalami inflamasi atau peradangan.
“Sakit amandel keluhannya secara umum adalah nyeri telan, kadang disertai batuk, pilek, dan demam,” kata Dosen Departemen THT-KL, FK-KMK UGM, dr Hesti Palupi Sp THT-KL seperti dilansir ugm.ac.id.
Jika mengalami nyeri telan, batuk, pilek, dan demam, keadaan akan membaik selama dua hingga tiga hari dalam kondisi imun tubuh yang baik.
Namun, jika tidak ada perbaikan selama tiga hari, sebaiknya segera konsultasi dokter untuk melihat penyebabnya.
Kata Hesti, amandel dapat diambil atau dioperasi dalam beberapa kondisi jika amandel menjadi sumber infeksi dan menyebabkan kuman menyebar ke organ lain.
Atau misalnya mandelnya semakin membesar, sehingga mengakibatkan gangguan makan dan sering mendengkur saat tidur.
“Jika sudah dilakukan operasi amandel, harapannya infeksi yang terjadi di sekitar amandel berkurang dan tidak mudah sakit. Nafsu makan kembali baik, serta tidur akan lebih nyenyak dan berkualitas,” katanya.
BACA JUGA:
- Merasa Rendah Diri, Iri dan Cemburu? Ini Cara Mengatasi
- Tolak Islamphobia, ICMI DIY Nyatakan Aksi Sudutkan Islam Harus Diberantas
- GKR Mangkubumi Paparkan Penguatan Pancasila Lewat Lagu Kebangsaan
Amandel adalah bagian dari organ tubuh yang berada di beberapa tempat. Fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh.
Amandel berfungsi menangkal berbagai kuman, bakteri, dan virus yang akan masuk ke tubuh.
Letak amandel berada di tenggorokan, di belakang hidung, dan pangkal lidah.
Tindakan preventif yang bisa dilakukan agar tidak sakit amandel adalah meminimalkan makanan yang dapat memicu peradangan.
Antara lain konsumsi makanan yang tidak mengandung pewarna dan MSG. Mengkonsumsi makanan yang mudah dikunyah.
Makanan juga tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
(nik/asa)