YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Tim Kebersihan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta membuat pupuk kompos di Pasar Ngasem.
Pembuatan kompos untuk mengurangi volume sampah di pasar tradisional. Langkah paling realistis yang mendesak dilakukan adalah proses pemilahan sampah dari hulu.
“Paling tidak memilah sampah menjadi 3 jenis,” kata seorang petugas.
Yakni, sampah basah (organik), kering (plastik, kertas) dan sampah residu (B3). Sampah organik pasar adalah sampah yang dapat diolah menjadi pupuk kompos.
Kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk.
BACA JUGA:
- Lindungi Isteri dan Anak, Pernikahan Harus Dicatatkan
- Sultan HB X Sampaikan Kesediaan jadi Gubernur kepada DPRD DIY
- Sultan akan Tata Pantai Depok, Minta Pengelola Bikin Draf Pembangunan Kawasan
Bahan organik berupa sampah basah sayuran, buah, rumput, jerami, sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, dan organik lain.
Semua bahan organik akan mengalami pelapukan akibat mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.
Lantas, bagaimana membuat kompos? Caranya cukup mudah.
Media yang diperlukan cukup tandon air dan kertas kardus yang menjadi anjang-anjang.
Bahan yang dibutuhkan terdiri EM4 sebagai starter, tanah, air, dan sampah organik.
Pembuatan dimulai menyiapkan tong yang sudah diberi anjang-anjang. Lalu, bahan-bahan dimasukkan.
Jika proses pembuatan dilakukan dengan benar maka hasilnya dapat dilihat dalam 1-3 bulan.
(aza/asa)