Kronika

Di Kampung Pugeran, Makam jadi Tempat Kumpul Anak-Anak, Ini Penyebabnya

373
×

Di Kampung Pugeran, Makam jadi Tempat Kumpul Anak-Anak, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
WIFI RIA: Anak-anak berkumpul di Makam Taji, Pugeran. (bondan/zonajogja.com)

YOGYAKARTA, ZonaJogja.Com – Lokasi pemakaman tidak selamanya menjadi tempat menakutkan.

Buktinya, adalah anak-anak yang tinggal di kampung RT 9 RW 3 Pugeran, Kemantren Mantrijeron.

Advertisiment
Scroll ke bawah untuk berita selengkapnya

Mereka betah berlama-lama berada di Makam Taji Pugeran yang berada di pinggir jalan kampung.

Mengapa? Karena di sini ada fasilitas wifi.

Wifi adalah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel melalui jaringan komputer, termasuk koneksi internet berkecepatan tinggi.

Siapa saja bisa akses wifi dengan kecepatan lumayan. Gratis lagi. Itulah sebabnya, suasana makam selalu ramai.

BACA JUGA: Peringati 10 Tahun UU Keistimewaan DIY, Nayantaka Gelar Tirakatan di 392 Kelurahan

“Hampir setiap hari, tempat ini dipenuhi masyarakat. Terutama anak-anak dan pemuda,” kata Bondan, warga setempat.

Semula mereka duduk di sepetak tanah yang kosong. Karena panas bila siang hari,  Bondan memasang tempat berlindung  yang dibuat dari bambu dan atas seng.

Sejak itu, warga yang berada di tempat ini semakin banyak. Biasanya berkumpul pada siang dan sore hari.

Bahkan, sesekali terlihat ada beberapa anak di tempat ini pada malam hari.

Bondan mengatakan, wifi ini dipasang Pemerintah Kota Yogyakarta sekitar enam bulan lalu.

“Warga beruntung ada wifi gratis,” ujarnya.

BACA JUGA: Jangan Remehkan Hal Kecil

Betapa tidak. Pengeluaran warga untuk membeli data internet berkurang. Lantas, apa yang diakses anak-anak saat nge-net?

Bondan tidak mengetahui secara pasti. Tapi, pernah melihat anak-anak sedang browsing konten video di youtube dan sosial media.

Video yang dilihat adalah tayangan lucu. Pasalnya, sering terdengar suara tawa anak-anak.

Selain di makam, wifi juga dipasang tak jauh dari rumah Bondan.

Tapi, sejak seminggu lalu, wifi tidak dapat digunakan. Warga tidak bisa mengakses. (*)