SLEMAN, ZonaJogja.Com – Mahasiswa Indonesia menghadapi berbagai persoalan pada era distrupsi dan arus industrialisasi.
“Setidaknya ada tiga masalah yang dihadapi mahasiswa. Dan, harus dicari solusinya,” kata Anggota DPD RI, Drs HM Afnan Hadikusumo pada acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan di Aula Kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, hari ini (25/9/2022).
Tiga persoalan itu adalah menurunnya jiwa idealisme dan patriotisme, apalagi dengan bergulirnya otonomi daerah.
Lalu, kurangnya lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja. Serta meningkatnya kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
BACA JUGA: Dilepas dari Balairung UGM, Profesor Samekto Wibowo Dimakamkan di Ceper
Afnan, cucu pahlawan nasional Ki Bagus Hadikusumo ini lantas mengungkapkan data demografis Indonesia tentang populasi mahasiswa.
Angkanya terbesar. Sekitar 37 persen atau sebanyak 79,79 juta jiwa dari total penduduk Indonesia.
Sedangkan data renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga 2005-2009 menyebutkan sebagian besar mahasiswa berasal dari kelompok berpenghasilan rendah.
Akibatnya, mereka drop out. Akhirnya melahirkan kualitas SDM pemuda rendah, sulit bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Sedihnya lagi. Idealisme mahasiswa dan pemuda dewasa ini semakin memudar. Nilai-nilai juang hampir tidak ada,” ujar Afnan.
BACA JUGA: Ulang Tahun ke-49, PBI Ajak Masyarakat Lindungi Burung Endemik
Penyebabnya tak lain karena telah menikmati hidup yang lebih enak, nyaman dan mapan. Semua kebutuhan pendidikan, hiburan, sandang, papan, transportasi, dan kesehatan telah tersedia.
Sementara itu, Mohammad Saleh Tjan dari LHKP Muhammadiyah DIY Yogyakarta mengatakan, mahasiswa dituntut mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pancasila sebagai darul ahdiwa syahadah merupakan kesepakatan para pendiri bangsa tentang dasar dan ideologi negara yang harus dijaga,” ujar Saleh.
Saleh mengajak mahasiswa memperdalam penguasaan sejarah bangsa, agar agar tidak terjadi distrosi nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa.
Afnan menambahkan generasi muda harus agresif, atraktif, kreatif dan berani menuangkan ide dan aspirasi.
Mahasiswa harus mewarisi nilai juang dan idealisme. Afnan mengingatkan, kebersamaan dan soliditas menjadi faktor utama meraih cita-cita.
BACA JUGA: Verra, Mahasiswa Pendidikan Matematika UMBY yang Jago Bikin Puisi
Sementara Presiden Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Restu Yudhi Prastyo berujar mahasiswa merupakan agen perubahan bangsa.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral mengimplementasikan nilai kebangsaan.
Mahasiswa mempunyai peran penting menentukan arah bangsa.
“Karena itu, penting bagi kami untuk mendalami nilai-nilai kebangsaan sebagai bentuk proses implementasi dalam memperkokoh keutuhan NKRI,” katanya. (*)