SOLO, ZonaJogja.Com – Ada cerita tersisa setelah berakhirnya Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 di Solo, Jawa Tengah.
Ada seorang penggembira muktamar dari Kabupaten Bantul. Namanya H Zamroni AS.
Bisa jadi, Zamroni yang kemana-mana menggunakna kursi roda ini adalah penggembira dengan umur tertua. Usianya 99 tahun. Satu tahun lagi genap satu abad.
“Luar biasa, semangatnya menjadi penggembira muktamar,” ujar Arba Riksawan Qomaru dalam postingan di facebook.
Arba yang akrab disapa Tjatoer R Poernama ini lantas mengisahkan pertemuan kali kesekian dengan Zamroni.
Tjatoer bertemu dengan Zamroni pada acara jalan sehat yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul, 30 Oktober lalu.
Zamroni hadir bersama para peserta jalan sehat. Lalu, ketemu lagi pada acara soft launching Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Imogiri, 15 November lalu.
BACA JUGA: Haedar Nashir Ketum PP Muhammadiyah, Salmah Orbaniyah Ketum PP Aisyiyah
Tak diduga, Tjatoer kembali bertemu dengan Zamroni di Muktamar Muhammadiyah di Solo, 20 November lalu.
“Saya ketemu lagi dengan beliau di lokasi bazar muktamar di Museum De Tjolomadoe,” ujarnya.
Lantas, siapa sebenarnya Zamroni? Pria tua ini dikenal sebagai kader militan Muhammadiyah.
Zamroni tercatat sebagai alumnus Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1959.
Sejak muda hingga sekarang, kiprahnya di Muhammadiyah sudah segudang. Ia dikenal sebagai motivator.
“Pak Zamroni kerap menyemangati dan menginspirasi kade-kader muda Muhammadiyah. Juga selalu semangat mengikuti kegiatan persyarikatan dari ranting hingga pusat,” kata Tjatoer memberi kesaksian.
Pada perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah yang berakhir 20 November kemarin, Zamroni disambangi para yunior.
Antara lain Ketua PDM Sukoharjo, Jawa Tengah, Wiwaha Aji Santosa. Juga ditemui Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr Norma Sari SH MHum. (*)