JAKARTA, ZonaJogja.Com – Mantan direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto (AEK) melontarkan statemen yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
AEK mengungkapkan dugaan KKN dalam investasi Telkomsel kepada PT Gojek Tokopedia (GoTo) Tbk sebesar Rp 6,3 triliun.
AEK meminta presiden segera menyikapi dugaan terjadinya KKN dalam investasi tersebut.
Berdasarkan data yang dimiliki AEK tanggal 16 November 2020, Telkomsel membuat perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau AKAB untuk investasi.
Investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar 150 juta dolar AS.
Angka ini setara Rp 2,1 triliun dengan tenggat jatuh tempo pada 16 November 2023.
BACA JUGA: Mahasiswa UMY Bikin Pelatihan, Bantu Branding Jamu Gendong di Lopati Srandakan
Selanjutnya, saham GoTo yang dibeli Telkomsel sebesar 150 juta USD atau setara Rp 2,1 triliun pada 18 Mei 2021 dikonversi menjadi 29.708 lembar.
Lalu 300 juta USD setara Rp 4,2 triliun yang merupakan opsi beli menjadi 59.417 lembar.
Sehingga total 89.125 lembar saham senilai Rp 6,3 triliun uang Telkomsel mengalir kepada GoTo.
“Commonsense saja. Masalahnya enggak ada penegakan hukum dan otoritas hukum yang memeriksa itu,” kata AEK pada acara podcast di kanal YouTube Refly Harun tanggal 21 Februari, dan dikonfirmasi 22 Februari 2023.
Kata AEK, dalam keterangan resmi emiten teknologi yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (21/2/2023), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menunda agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Agendanya tentang persetujuan pemegang saham independen atas anggota direksi perseroan yang dapat menjadi pemegang saham seri B.
Sekadar informasi, tanggal 22 Februari lalu, diantara saham yang banyak ditransasikan investor, antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan nilai transaksi Rp 805,4 miliar.
Saham GoTo melemah 2,4 persen ke posisi 122. Ini pula yang disebut menjadi faktor melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi I perdagangan ditutup anjlok 87,56 poin atau 1,27 persen.
“IHSG berakhir pada level 6.785,84,” terang AEK.
Melemahnya IHSG diduga karena saham GoTo menjadi salah satu beban pada IHSG sesi I tanggal 22 Februari 2023.
Saham emiten teknologi ini ditutup anjlok 6 poin atau 4,96 persen di level Rp 115 per saham.
BACA JUGA: FKG UGM Gelar Operasi Celah Bibir dan Langit-Langit, Gratis, Simak Informasinya
Besaran tersebut dibandingkan penutupan hari sebelumnya sebesar Rp 121 per saham.
GoTo dalam pergerakan tanggal 22 Februari tidak menyentuh zona hijau. Level tertinggi hari ini di Rp 121. Sementara level terendah Rp 113 per saham.
“GoTo memang cukup mempengaruhi IHSG setelah holding aplikasi transportasi dan e-commerce ini melakukan IPO. Hal ini disebabkan bobot yang cukup besar terhadap IHSG,” jelas AEK. (*)