tutup
Kesehatan

Mahasiswa UGM Teliti Perempuan Remaja yang Merokok di Madura, Ini Hasilnya

471
×

Mahasiswa UGM Teliti Perempuan Remaja yang Merokok di Madura, Ini Hasilnya

Sebarkan artikel ini
PEROKOK: Sebagian perempuan menganggap merokok sebagai sahabat, membebaskan dari stres, kekhawatiran dan tekanan. (azam/zonajogja.com)

SLEMAN, ZonaJogja.Com – Mahasiswa Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Diah Wijayanti Sutha melakukan penelitian.

Obyeknya tentang perilaku merokok yang dilakukan  remaja perempuan di Kecamatan Sampang, Madura, Jawa Timur.

Advertisiment

Sampel penelitian 955 pelajar. Hasilnya, sebanyak 335 atau 35,1 persen pelajar laki-laki  mempunyai perilaku merokok.

Sedangkan sebanyak 11 orang atau 1,2 persen pelajar perempuan yang merokok.

Pelajar yang mempunyai perilaku merokok paling banyak berada di usia 11-15 tahun.

BACA JUGA: Waduh, 2,45 Juta Remaja di Indonesia Alami Gangguan Mental

“Khusus perilaku merokok yang dilakukan  remaja 227 perempuan, paling banyak dilakukan pelajar usia 15-19 tahun,” kata Diah Wijayanti Sutha dalam ujian terbuka promosi doktor di auditorium FKKMK UGM (9/3/2023).

Remaja perempuan yang memiliki perilaku merokok paling banyak tingkat pendidikan SMP-sederajat dengan uang saku di atas Rp 10 ribu per hari.

Kata Diah, pengetahuan pelajar mengenai bahaya rokok, kandungan rokok, adiktif rokok dan efek rokok bagi diri sendiri dan orang lain pada kategori kurang.

Sebanyak 309 orang atau 32,4 persen pelajar yang merokok mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang tentang bahaya dan adiksi.

Penelitian juga mengungkap perilaku merokok remaja putri secara mandiri berdasarkan persepsi sendiri.

BACA JUGA: Waspada, 16 Bencana Mengancam, BPBD DIY Gelar Pelatihan USAR

Stigma negatif masyarakat terhadap perokok perempuan ikut membentuk makna bagi remaja perempuan perokok.

“Bagi mereka, merokok dipandang sebagai teman setia sekaligus sarana memperoleh kemandirian dan kebahagiaan,” ujar Diah.

Hasil penelitian juga menyebutkan remaja perempuan menganggap merokok sebagai sahabat, membebaskan dari stres, kekhawatiran dan tekanan.

Keingintahuan dan tekanan teman merupakan faktor paling berkontribusi terbentuknya niat merokok di kalangan remaja perempuan. (*)